Pergunu Sorot Permasalahan SNBP yang Menimpa Siswa: Sekolah Perlu Bentuk Satgas - NU Online

 

Pergunu Sorot Permasalahan SNBP yang Menimpa Siswa: Sekolah Perlu Bentuk Satgas

Jakarta, NU Online

 

Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Pergunu, Achmad Zuhri memberikan tanggapan terkait permasalahan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) di sejumlah sekolah yang menyebabkan siswa terancam tak mengikuti seleksi tersebut karena sekolah lalai untuk mengisi PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa).

 

Achmad Zuhri mengatakan bahwa kasus semacam ini kerap berulang dan menjadi kekecewaan mendalam bagi setiap murid sehingga siswa di sejumlah melakukan demo.

 

"Saya rasa kejadian itu dialami oleh banyak daerah. Walaupun SNBP bukan jalan satu satunya untuk masuk Perguruan Tinggi tetapi kejadian serupa tidak boleh terulang kembali di tahun mendatang," kata Zuhri saat dihubungi NU Online, Sabtu (8/2/2025).

 

Ia mengatakan, semestinya sekolah membuat kepanitiaan atau satgas yang mengurusi keperluan SNBP. "Terkadang guru sudah banyak tugas tambahan, mustinya tugas-tugas teknis seperti itu tidak dibebankan kepada guru saja," ujar Zuhri.

 

Zuhri berkata pada prinsipnya, waktu pengumpulan data mengikuti ketentuan yang berlaku yang memenuhi unsur kelengkapan syarat-syarat eligible.

 

"Persiapan ini sebenarnya bisa direncanakan saat kelas XII, dan baiknya dibuat semacam timeline terbuka dan publikasi yang luas sehingga semua pihak bisa saling mengingatkan dan mengontrol, termasuk wali murid bisa mendapatkan info terbaru," sambung Zuhri.

 

Kendati demikian, adanya permasalahan ini tidak serta merta sepenuhnya kesalahan guru, melainkan adapula campur tangan bersama pihak sekolah. "Perihal teknis non pembelajaran misalnya perlu mempertimbangkan pembentukan Tim atau Satgas khusus SNBP yang fokus mengawal para murid menuju ke jenjang perguruan tinggi," jelasnya.

 

Dengan demikian, jika telah ada tim yang bertugas setidaknya akan memiliki program perencanaan, pelaksanaan, monitoring, serta evaluasi yang akan meminimalisir kelalaian tersebut.

 

"Bisa juga pencegahan dilakukan dengan berkoordinasi dengan dinas pendidikan," imbuhnya.

 

Zuhri mengungkapkan, terkait bagaimana panitia pusat memberikan waktu kesempatan sanggah untuk menyinkronkan data akhir. "Hal teknis seperti ini kadang terkendala jaringan internet yang memungkinkan terjadi eror," tuturnya.

 

Zuhri berharap, adanya kejadian ini dapat menjadi refleksi perbaikan dan menjadi atensi bersama agar tidak terulang kembali.

 

"Intinya tetap kita upayakan SNBP untuk masa depan anak-anak didik kita," pungkasnya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin9 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga