Khofifah Ulas Kiprah Muslimat NU Sejak Kemerdekaan hingga Berperan di Kancah Internasional - NU Online
Khofifah Ulas Kiprah Muslimat NU Sejak Kemerdekaan hingga Berperan di Kancah Internasional
Surabaya, NU Online
Muslimat Nahdlatul Ulama menggelar Kongres Ke-18 di Jatim Expo Surabaya, Senin (10/02/2025). Dalam kesempatan ini, Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan kiprah dan kontribusi besar Muslimat NU sejak masa kemerdekaan hingga berperan di kancah Internasional.
Khofifah menyebutkan, dalam sejarah awal berdirinya dan saat awal kemerdekaan Indonesia, Muslimat NU tidak hanya menjadi penyokong perjuangan untuk melawan penjajah, tetapi juga ikut mengangkat senjata dan berlatih militer untuk mempertahankan kemerdekaan, yang terjadi antara kurun waktu 1946-1965.
“Jadi, yang ada di foto ini adalah Ibu Nyai Hj Solichah, istri dari Kiai Saifuddin Zuhri. Beliau hamil. Beliau latihan menembak dalam keadaan tutup mata dan dalam keadaan hamil,” ujarnya.
“Pada saat kami sowan kepada Bapak Presiden yang waktu itu masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, kami dengan senang hati dan bangga, bahwa ternyata foto sukarelawati Muslimat NU dipasang di Kantor Kementerian Pertahanan RI,” imbuh Gubernur Jatim terpilih ini.
Ia menambahkan, Muslimat NU yakin bahwa dalam kaitan merawat tradisi, menguatkan kemandirian, dan meneduhkan peradaban, perlu adanya kekuatan akhlak dan ilmu pengetahuan. Sebab itu, diperlukan karakter orang tua (ibu) yang menjadi penghulu, pendidik, dan pengasuh generasi penerus, yang dimiliki kader Muslimat NU.
Menurut Khofifah, segala bentuk pengabdian yang dilakukan Muslimat NU selama ini sesuai dengan beragam program strategis yang dilakukan Presiden RI, yakni untuk membangun Indonesia yang lebih maju, kuat, dan sejahtera. “Tema ini sudah dan terus diwujudkan oleh Muslimat NU lewat berbagai area pengabdian,” ungkapnya.
“Dalam hal ini, Muslimat NU akan terus bertekad untuk mengangkat derajat perempuan dan warga bangsa agar lebih mandiri dan sejahtera,” tambah Khofifah.
Di samping itu, Khofifah juga menuturkan bahwa dalam berbagai pertemuan international, seperti yang dilakukan PBB, UNESCO, maupun beberapa perguruan tinggi world class university, yang membahas family resilience atau ketahanan keluarga, di situ ada peran kader Muslimat NU. Hal itu diwujudkan dengan hadirnya para guru besar, peneliti utama, ataupun akademisi di lingkungan Muslimat NU, dalam memperkuat kiprahnya secara global.
“Bisa dikatakan bahwa perjuangan Muslimat NU beberapa tahun yang akan datang, insyaallah akan terus berperan positif dalam ketahanan dan ketangguhan bangsa,” pungkasnya.
Diketahui, acara ini dibuka langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, dengan tabuhan rebana. Turut hadir Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Kontributor: A Habiburrahman
Komentar
Posting Komentar