Gus Yahya Ingin NU Jadi Rumah Besar bagi Semua Umat Islam Tanpa Terkotak Kepentingan Politik - NU Online
Gus Yahya Ingin NU Jadi Rumah Besar bagi Semua Umat Islam Tanpa Terkotak Kepentingan Politik
![](https://storage.nu.or.id/storage/post/4_3/thumb/1000785288_1738897109.webp)
Jakarta, NU Online
Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) resmi ditutup pada Kamis (6/2/2025) malam, di Hotel Sultan, Jakarta.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dalam pidato penutupannya menegaskan bahwa NU siap menghadapi tantangan baru dengan mengedepankan sistem tata kelola (governing system) yang lebih solid serta peran yang lebih strategis dalam masyarakat dan negara.
Ia menekankan bahwa hasil Munas-Konbes 2025 ini harus segera diimplementasikan demi penguatan organisasi dan pelayanan optimal kepada umat.
“Kita telah melalui pembahasan yang mendalam dan menghasilkan sejumlah keputusan penting. Sekarang saatnya kita bergerak bersama, menata kembali tata kelola NU agar lebih profesional dan efektif. Ini bukan pekerjaan ringan, tapi NU harus terus beradaptasi dengan dinamika zaman agar tetap relevan dan membawa manfaat bagi umat,” ujar Gus Yahya.
Gus Yahya menegaskan bahwa NU berkomitmen untuk menjaga independensi dan tidak terlibat dalam politik praktis. Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU harus tetap berada di tengah, menjadi jembatan yang mengayomi semua pihak serta memberikan solusi bagi berbagai permasalahan kebangsaan.
“Kami ingin NU menjadi rumah besar bagi semua umat Islam, tanpa terkotak-kotak oleh kepentingan politik tertentu. Reposisi NU sebagai penjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan harus terus diperkuat,” tambahnya.
Salah satu hasil utama dari Munas-Konbes 2025 adalah penyusunan strategi implementasi reformasi tata kelola NU. Langkah konkret yang akan dilakukan mencakup digitalisasi sistem administrasi organisasi, peningkatan kapasitas kader, serta optimalisasi program pemberdayaan ekonomi umat.
Sebagai penutup, Gus Yahya mengajak seluruh kader NU untuk bersatu mewujudkan rekomendasi yang telah disepakati. Ia menegaskan bahwa keberhasilan NU tidak hanya bergantung pada struktur organisasi, tetapi juga pada komitmen dan kerja nyata setiap anggota.
“Kita harus bergerak bersama, menerapkan semua keputusan yang telah diambil dengan sungguh-sungguh. Perjuangan kita adalah untuk kemaslahatan umat, bukan sekadar kepentingan jangka pendek,” pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar