Tidak Libur, Santri Tebuireng Meriahkan Idul Adha dengan Nyate Bareng | NU Online Jombang

Nyate bareng Santri Tebuireng. (Foto: NU Online Jombang/Muhammad Rizky Fadhillah)
NU Online Jombang,
Pada momentum Idul Adha, selain memeriahkan malamnya dengan takbir keliling, salat id bersama di pagi harinya, hal yang paling dinanti oleh para santri Tebuireng adalah agenda nyate bareng. Selepas melaksanakan salat Id berjamaah, mereka berkumpul dan membakar sate bersama-sama di sekitaran halaman pesantren.
Pada Senin (17/06/24), ratusan santri putra memadati area belakang masjid dan sekitar maqbarah keluarga pesantren Tebuireng. Tidak hanya menonton, para santri terlibat langsung sejak pemotongan daging hewan kurban.
Setelah daging selesai terpotong pada pukul 10.00, daging kurban mulai dibagikan kepada para santri, dan pada pukul 11.00 acara nyate bareng dimulai setelah daging terbagi rata. Daging kurban dibagikan sesuai dengan jumlah santri per kamar, yakni dengan jatah 2 ons/orang.
Para santri terlihat sangat antusias menyambut agenda ini, ada yang menyiapkan tusukan sate, menata arang, menyalakan api, mengipaskan ilir-ilir, kipas yang terbuat dari bambu, meracik bumbu, dan ada juga yang sekadar duduk menanti sate-sate matang.
Kepada NU Online Jombang, ketua pelaksana Tebar Qurban Pesantren Tebuireng, Ustadz Habib Anshori, menjelaskan bahwa lewat agenda ini diharapkan para santri jadi mengerti bagaimana prosesi kurban berlangsung. Bahwa kurban bukan hanya soal hewan yang disembelih, tapi juga tentang bagaimana hasil sembelihan itu dibagikan, dan siapa saja yang berhak untuk menerimanya.
"Sebagai wasilah untuk belajar, bahwasanya seperti inilah ternyata mengurusi kurban itu. Tidak hanya untuk menyembelih saja, tetapi juga mempertimbangkan siapa penerimanya, masyarakat mana yang membutuhkan," terangnya.
Di samping itu, ia juga berharap agenda ini bisa menjadi media pembelajaran bagi santri tentang makna berbagi. Dimana semua kalangan masyarakat, terutama yang kurang mampu, bisa turut merasakan kebahagiaan di hari Idul Adha.
Selain sebagai momentum berbagai, lanjutnya, juga sebagai sarana khidmah para santri kepada masyarakat. Karena sejak proses yang paling ringan hingga yang terberat, para santri terlibat langsung membantu prosesi kurban.
"Terakhir, sebagai ladang khidmat santri Tebuireng, karena santri diikutsertakan dalam proses Tebar Qurban ini," tandasnya.
Salah satu santri, Senopati Ali, merasa Idul Adha tahun ini cukup berbeda, karena untuk pertama kalinya juga ia berlebaran di pesantren dan terpisah dari orang tua.
"Sangat berbeda dan bermakna tentunya, karena pertama kali lebaran di pesantren dan jauh dari orang tua," tuturnya.
Walau demikian, suasana lebaran di pesantren tidak lantas menyurutkan semangatnya, ia tetap merasa senang dan sangat antusias dengan perayaan Idul Adha kali ini.
"Senang dan sangat seru karena bisa nyate bareng teman-teman," imbuh santri kelas 7 SMP itu.
Agenda nyate bareng ini adalah tradisi yang rutin diadakan setiap tahunnya di Pesantren Tebuireng. Pada tahun ini Panitia Tebar Qurban Pesantren Tebuireng telah menerima 30 ekor sapi dan 9 ekor kambing untuk disembelih. Selain kepada santri, daging kurban juga dibagikan kepada masyarakat, para guru, dan karyawan pondok.
Baca Juga
- Kultum Ramadhan: Pentingnya Mengendalikan Amarah - NU Online
- Ratusan Kiai Bertemu di Tebuireng, Sampaikan 2 Hal soal Hubungan PBNU dan PKB - NU Online
- Semarak Ramadhan, PCINU Qatar Bagikan 500 Paket Ifthar dan Sajadah - NU Online
- Adee Ie Leubeue Kembang Tanjung: Manisnya Tradisi yang Mengikat Rindu Perantau di Bulan Ramadhan - NU Online
- Tidak Libur, Santri Tebuireng Meriahkan Idul Adha dengan Nyate Bareng | NU Online Jombang
- Sambut Idul Adha, Santri Trensains Tebuireng Gelar Takbir Keliling | NU Online Jombang
- Khutbah Jumat: 6 Etika Berpuasa di Bulan Ramadhan | NU Online Jatim
Komentar
Posting Komentar