Khutbah Jumat: Ramadhan, Bulan Turunnya Kitab Suci - NU Online

 

Khutbah Jumat: Ramadhan, Bulan Turunnya Kitab Suci

Keagungan bulan Ramadhan tidak hanya terletak pada ibadah yang dilipatgandakan, tetapi juga pada perannya sebagai bulan turunnya wahyu. Maka, kesadaran akan hal ini bisa menjadikan Ramadhan lebih bermakna, bisa mendorong setiap manusia untuk lebih giat dalam membaca Al-Qur’an.


Naskah khutbah Jumat berikut ini dengan judul, “Khutbah Jumat: Ramadhan, Bulan Turunnya Kitab Suci.” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي هَدَانَا لِطَرِيْقِهِ الْقَوِيْمِ، وَفَقَّهَنَا فِي دِيْنِهِ الْمُسْتَقِيْمِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ شَهَادَةً تُوَصِّلُنَا إِلىَ جَنَّاتِ النَّعِيْمِ، وَتَكُوْنُ سَبَبًا لِلنَّظْرِ إِلَى وَجْهِهِ الْكَرِيْمِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ السَّيِّدُ السَّنَدُ الْعَظِيْمُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أُوْلِى الْفَضْلِ الْجَسِيْمِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ الْكَرِيْمِ، فَإِنِّي أُوْصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ الْحَكِيْمِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ: شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدىً لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ


Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Puji syukur alhamdulillahi rabbil alamin, mari senantiasa kita ucapkan melalui lisan dan kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui gerakan, atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah berikan kepada kita semua tanpa terhitung jumlahnya, terutama nikmat agung berupa dipertemukannya kembali dengan bulan yang penuh kemuliaan, yaitu bulan Ramadhan. Semoga di bulan yang singkat ini, kita benar-benar bisa meraih segala manfaat, keutamaan, dan keberkahan yang ada di dalamnya.


Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad, Allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi. Sosok teladan yang sempurna, insan yang jujur, sabar, dan penuh kebijaksanaan. Semoga kita semua yang hadir dalam pelaksanaan shalat Jumat ini termasuk ke dalam golongan umatnya yang berhak mendapatkan syafaatnya kelak di hari kiamat. Amin ya rabbal alamin.


Selanjutnya, sudah menjadi tugas kami untuk senantiasa mengingatkan para jamaah shalat Jumat agar terus berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Caranya adalah dengan terus istiqamah dalam menjalankan setiap kewajiban serta menjauhi segala larangan-Nya.

 

Ketakwaan merupakan bekal utama yang akan kita bawa menuju akhirat, sebab pada hakikatnya, dunia ini adalah ladang untuk menanam, sedangkan akhirat adalah tempat kita memanen hasil dari apa yang telah kita tanam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:


وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الأَلْبَابِ


Artinya, “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS Al-Baqarah [2]: 197).


Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat mulia dan penuh berkah. Ramadhan dikenal dengan bulan penuh rahmat, ampunan, dan hidayah. Hidayah yang dimaksud adalah petunjuk dari Allah, yang dapat kita jadikan pedoman menuju jalan yang benar. Pada bulan Ramadhan ini, petunjuk itu Allah turunkan kepada kita semua, yang kita kenal dengan Al-Qur’an.


Allah menurunkan Al-Qur’an secara keseluruhan dari Lauhul Mahfudz ke langit pertama, yang dikenal dengan nama Baitul Izzah,  Allah kemudian memerintahkan malaikat Jibril untuk menurunkannya secara bertahap, ayat demi ayat, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan umat pada saat itu. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:


شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ


Artinya, “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS Al-Baqarah [2]: 185).


Dengan demikian, sangat tepat bagi kita jika pada bulan ini kita jadikan sebagai momentum untuk lebih giat dan lebih semangat dalam membaca Al-Qur’an, memahami dan menjalani apa yang tertulis dalam kitab suci tersebut. Selain karena membaca Al-Qur’an sangat dianjurkan di bulan Ramadhan, namun juga sebagai bentuk kecintaan kita kepadanya yang Allah turunkan pada bulan mulia ini.


Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Namun ternyata bulan Ramadhan tidak hanya menjadi bulan diturunkannya Al-Qur’an saja, namun juga menjadi saksi diturunkannya semua kitab-kitab suci yang diterima oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad. Nabi Musa menerima kitab Taurat pada bulan Ramadhan, begitu juga dengan Nabi Daud dan Nabi Isa.


Penjelasan di atas sebagaimana dicatat oleh Imam Abu Jarir at Thabari dalam kitab Jami’ul Bayan fi Ta’wilil Qur’an, jilid III, halaman 446. Dalam kitab tersebut ditegaskan:


نُزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيْمَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنِ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الْإِنْجِيْلُ لِثَلاَثَ عَشَرَةَ خَلَتْ، وَأُنْزِلَ الْقُرْآنُ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِيْنَ مِنْ رَمَضَانَ


Artinya, “Shuhuf Nabi Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan. Taurat diturunkan pada tanggal enam Ramadhan. Injil diturunkan pada tanggal tiga belas Ramadhan. Dan Al-Qur’an diturunkan pada tanggal dua puluh empat Ramadhan.”


Oleh sebab itu, bulan Ramadhan tidak hanya menjadi bulan diturunkannya kitab suci Al-Qur’an saja, namun juga menjadi saksi diturunkannya kitab-kitab suci yang lain sebelum Al-Qur’an, seperti suhuf Nabi Ibrahim, kitab Taurat kepada Nabi Musa, kitab Injil kepada Nabi Isa, serta kitab suci Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw.


Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Lantas, apa sebenarnya hikmah atau hubungan diturunkannya kitab-kitab suci tersebut bertepatan dengan bulan mulia ini? Perlu kita ketahui bahwa Ramadhan dan kitab suci memiliki hubungan yang sangat erat. Ketika kita berpuasa, kita merasakan betapa lemahnya diri kita, betapa kita membutuhkan pertolongan Allah, dan betapa kita harus bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Pada saat itulah, kita membuka hati untuk menerima cahaya Ilahi yang datang melalui Al-Qur'an.


Oleh sebab itu, Imam Fakhruddin ar-Razi dalam kitab Tafsir Mafatihul Ghaib, jilid V, halaman 252, mengatakan bahwa ketika bulan Ramadhan dikhususkan sebagai bulan turunnnya Al-Qur’an, maka sudah seharusnya juga menjadi bulan yang dikhususkan untuk berpuasa, karena keduanya memiliki hubungan yang sangat erat,


فَثَبَتَ أَنَّ بَيْنَ الصَّوْمِ وَبَيْنَ نُزُولِ الْقُرْآنِ مُنَاسِبَةٌ عَظِيمَةٌ فَلَمَّا كَانَ هَذَا الشَّهْرُ مُخْتَصًّا بِنُزُولِ الْقُرْآنِ، وَجَبَ أَنْ يَكُونَ مُخْتَصًّا بِالصَّوْمِ


Artinya, “Maka sangat tepat, bahwa antara puasa dan turunnya Al-Qur’an memiliki hubungan yang sangat agung. Sehingga, ketika bulan (Ramadhan) ini dikhususkan dengan turunnya Al-Qur’an, maka sudah sepatutnya ia juga dikhususkan dengan ibadah puasa.”


Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Demikian adanya khutbah Jumat kali ini, yang membahas tentang bulan Ramadhan sebagai saksi diturunkannya semua kitab suci, bulan yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Semoga khutbah ini membawa manfaat dan kebaikan bagi kita semua, menjadi wasilah untuk meningkatkan ketakwaan, dan mengantarkan kita pada ampunan serta rahmat-Nya. Amin ya Rabbal ‘alamin.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَاإِلٰهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ


أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً


اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ


عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


Ustadz Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur, dan alumnus Program Kepenulisan Turots Ilmiah Maroko.

Komentar

 Pusatin9 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga

  • Kabar Duka, 7 Jemaah Asal Indonesia Meninggal saat Puncak Haji di Arafah - inews
     Kabar Duka, 7 Jemaah Asal Indonesia Meninggal saat Puncak Haji di…
  • Kehilangan Paspor, Jamaah Haji Asal Aceh Ini Pulang dengan SPLP - NU Online
     Kehilangan Paspor, Jamaah Haji Asal Aceh Ini Pulang dengan…
  • Hukum dan Tahapan Makan Menurut Syaikh Nawawi Al Bantani | Makanan dan Minuman › LADUNI ID
     Hukum dan Tahapan Makan Menurut Syaikh Nawawi Al Bantani | Makanan dan…
  • Alissa Wahid Tanggapi Tes Kehamilan Siswi SMA di Cianjur: Itu Diskriminasi terhadap Perempuan - NU Online
     Alissa Wahid Tanggapi Tes Kehamilan Siswi SMA di Cianjur: Itu…
  • Melalui Lembaga di Yerusalem, NU Care-LAZISNU Kembali Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina  - NU Online
     Melalui Lembaga di Yerusalem, NU Care-LAZISNU Kembali Salurkan Bantuan…