Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal di Mina Capai 50 Orang
Mina, Beritasatu.com - Jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal di Mina terus bertambah. Selama 4 hari, periode 10-13 Dzulhijjah atau 28 Juni-1 Juli 2023, total jemaah haji yang meninggal dunia di Mina mencapai 50 orang.
"Jadi, secara keseluruhan pada periode Mina terdapat 50 orang yang meninggal dunia," ujar Kasie Kesehatan Satgas Mina, Thafsin Alfarizi, Sabtu (1/7/2023).
Perinciannya, di maktab atau tenda, sebanyak 27 orang. Kemudian, di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di sekitar Mina, sebanyak 17 orang. Selain itu, di Pos Kesehatan (Poskes) Mina, terdapat 4 orang, dan 2 orang meninggal dalam perjalanan menuju Mina dari Muzdalifah.
Menurut Thafsin, mayoritas jemaah yang meninggal adalah jemaah lanjut usia (lansia). Penyebab utamanya adalah penyakit jantung atau stop kardiogenik, gangguan saluran pernapasan, dan heat stroke.
"Jemaah terbanyak yang meninggal menderita penyakit jantung. Ini menjadi penyebab utama kematian jemaah haji selama periode di Mina," katanya.
Thafsin mengatakan agar kasus serupa tidak terulang pada tahun-tahun mendatang, jemaah haji yang tidak memungkinkan secara fisik sebaiknya dibadalkan saja. "Lebih baik jemaah beristirahat agar tidak memperburuk kondisi penyakitnya," kata Thafsin.
Sementara itu, menjelang penutupan Pos Kesehatan (Poskes) Mina setelah selesainya rangkaian ibadah haji melontar jumrah, Thafsin menyampaikan bahwa pihaknya berencana memindahkan pasien yang dirawat ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
"Jemaah yang kondisinya sudah stabil dan agak membaik akan dievakuasi ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Makkah atau dikembalikan ke kloternya yang saat ini berada di Makkah," ujarnya.
Thafsin menjelaskan bahwa saat ini terdapat 21 pasien jemaah haji Indonesia yang dirawat di Poskes Mina, sedangkan di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) terdapat 56 pasien, sehingga jumlah total pasien jemaah haji yang masih dirawat adalah 77 orang.
"Sabtu sore ini, kami akan mulai bergerak ke Makkah untuk mengevakuasi para pasien. Kami akan memanfaatkan fasilitas ambulans yang dimiliki Poskes Mina, KKHI Makkah, dan sebagainya. Terdapat sekitar 20 ambulans," ujarnya.
Thafsin juga menyebutkan bahwa sejak Poskes Mina didirikan, jumlah pelayanan yang terdaftar hampir mencapai 500 orang. Sedangkan angka kunjungan pasien baik yang diobservasi maupun yang dirujuk ke RSAS di wilayah Mina mencapai 350 orang.
"Puncak pasien itu setelah 10 Dzulhijjah, jemaah bergerak dari Muzdalifah mau masuk bergeser ke Mina, kurang lebih tengah malam, banyak sekali setelah itu ya, mulai dari situ ya," ujarnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar