Ngaji Ramadhan, Gus Ulil: Peradaban Akan Alami Disorientasi Jika Kehilangan Sumber Spiritual - NU Online

 

Ngaji Ramadhan, Gus Ulil: Peradaban Akan Alami Disorientasi Jika Kehilangan Sumber Spiritual

Jakarta, NU Online

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla berpandangan bahwa peradaban akan hancur jika menyampingkan Tuhan. Pandangan ini ditopang dengan kenyataan, Tuhan sebagai sumber utama segala kehidupan.


"Peradaban-peradaban yang kehilangan sumber-sumber spiritualnya, itu akan mengalami disorientasi. Jadi jangan dianggap sepele. Jauh dari Allah itu menimbulkan kehancuran peradaban ini," katanya.


Hal itu Gus Ulil sampaikan dalam pertemuan ketiga Ngaji Ramadhan kitab Jauharul Qur'an oleh Imam Ghazali yang disiarkan melalui kanal Youtube Ghazalia College.


Dalam paparannya, Gus Ulil menjelaskan bahwa orang yang suluk dapat mendatangkan pengalaman kenikmatan (al-jannah). Sementara yang meminggirkannya, disebut akan memperoleh siksaan berupa terhalang dari Allah (al-Jahim).


Laku suluk dinilai berkaitan dengan masalah kehidupan sosial dewasa ini. Gus Ulil menilai bahwa depresi, sakit mental, kekacauan nihilisme dan semacamnya adalah akibat dari putusnya koneksi manusia dengan Tuhan.


"Kalau kita terjemahkan ini secara sosial terhadap keadaan kita sekarang, kita bisa membuktikan kebenaran statemen ini, yaitu orang itu kalau jauh dari Allah (maka) peradaban itu terhijab, terputus komunikasinya dengan Tuhan, ya sudah sengsara," ujar pengasuh Pondok Pesantren Ghazalia Metuk itu.


Sementara itu, Imam Ghazali dalam karya yang berarti substansi Al-Quran itu, memaknai suluk sebagai zikir terus menerus. Secara beriringan memunggungi hasrat nafsu sekaligus berkomitmen menjaga kebersihan hati.


Pandangan itu Imam Ghazali dasarkan pada QS Al-A'la ayat 14-15. Dua ayat ini berbicara mengenai konsekuensi orang yang membersihkan diri dan mengingat nama Ilahi.


Ayat-ayat yang membahas tema suluk kepada Allah, dalam Al-Quran mempunyai porsi yang amat mendalam. Imam Ghazali menyebutnya bak mutiara hijau (durrul azhar).

 

"Jadi ayat yang berbicara soal suluk ini, di Al-Quran itu ya pembahasannya seperti lautan yang luas," jelasnya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin9 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga