Kesehatan, Romadhon
Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan Orang yang Berpuasa

Menunaikan puasa di bulan suci Ramadhan merupakan salah satu ibadah penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dalam menjalani ibadah puasa, menjaga tubuh tetap sehat dan bugar menjadi hal yang penting karena selama seharian harus menahan diri dari makan, minum, serta sumber energi lainnya. Salah satu cara untuk mendukung kesehatan selama bulan Ramadhan adalah dengan mengonsumsi minyak zaitun saat berbuka puasa.
Minyak zaitun telah dikenal sejak ribuan tahun sebagai bahan alami yang kaya akan manfaat kesehatan. Tidak hanya digunakan dalam masakan, minyak zaitun juga memiliki berbagai khasiat yang mendukung kesehatan tubuh. Berdasarkan penelitian terbaru, konsumsi minyak zaitun secara teratur dapat memberikan berbagai manfaat bagi mereka yang berpuasa.
Dalam sejarahnya, Nabi tidak hanya berbuka puasa dengan kurma dan air, tetapi juga bahan makanan lainnya seperti minyak zaitun. Sahabat Anas bin Malik mengisahkan dalam hadits saat Rasulullah diberi makanan berupa roti dan minyak zaitun untuk berbuka puasa oleh sahabatnya berikut ini:
حَدَّثَنَا مَخْلَدُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَ إِلَى سَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ فَجَاءَ بِخُبْزٍ وَزَيْتٍ فَأَكَلَ ثُمَّ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْطَرَ عِنْدَكُمْ الصَّائِمُونَ وَأَكَلَ طَعَامَكُمْ الْأَبْرَارُ وَصَلَّتْ عَلَيْكُمْ الْمَلَائِكَةُ
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Makhlad bin Khalid, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq, telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Tsabit dari Anas bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam datang kepada Sa'ad ibn Ubadah Radliyallahu ‘anhu, lalu Sa'ad menghidangkan roti dan minyak zaitun. Selanjutnya Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memakannya. Setelah itu Beliau bersabda, ‘Telah berbuka puasa di rumahmu orang-orang yang puasa, dan telah memakan makanan kalian orang-orang yang bertakwa, serta para malaikat telah mendoakan kalian.’" (HR. Abu Dawud)
Riwayat di atas menyebutkan bahwa Nabi berbuka puasa dengan roti (Khubz) dan minyak zaitun (Zait) pemberian sahabatnya. Kisah tersebut mencerminkan bahwa pola makan Rasulullah sangat sederhana. Roti gandum yang dikombinasi dengan minyak zaitun adalah kombinasi makanan pokok dan satu macam bahan penyedap yang berupa minyak.
Minyak zaitun sebagai komponen tambahan dalam hidangan sederhana buka puasa Nabi ternyata memiliki beberapa relevansi dengan kondisi saat berpuasa. Penelitian terbaru menyebutkan bahwa konsumsi minyak zaitun saat berbuka puasa di Bulan Ramadhan dapat mengurangi resiko penyakit Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD) (Tibi dkk, 2023, Implications of Ramadhan Fasting in the Setting of Gastrointestinal Disorders, Cureus, 31;15(3):e36972).
Penyakit GERD saat ini banyak menyerang masyarakat di perkotaan dengan tingkat kesibukan dan stressor yang tinggi. Ciri khas utama dari gangguan ini adalah adanya rasa panas seperti terbakar di kerongkongan akibat naiknya asam lambung. Orang yang berpuasa dan mengonsumsi minyak zaitun memiliki resiko terhindar dari GERD.
Selain mencegah GERD, penggunaan minyak zaitun sering disebut sebagai bagian dari Diet Mediterania yang sangat sehat untuk jantung dan pembuluh darah manusia. Diet Mediterania merupakan pola makan penduduk di daerah Mediterania yang dikenal jarang terkena penyakit jantung dan gangguan metabolik seperti Diabetes Melitus, kolesterol tinggi, maupun Hipertensi. Hal tersebut didukung oleh kebiasaan mereka yang salah satunya menambahkan minyak zaitun di dalam makanannya.
Meskipun berbentuk minyak, tetapi minyak zaitun berbeda dari minyak-minyak lainnya yang dikonsumsi manusia. Apabila dilihat dari sisi kandungannya, minyak zaitun banyak mengandung komponen asam oleat dan asam lemak tak jenuh yang memang berefek memperkuat insulin dan antiradang. Oleh karena itu, orang yang terbiasa mengonsumsi minyak zaitun sebagai bagian dari pola makanannya dapat terhindar dari permasalahan gula darah dan penyakit jantung.
Uniknya, penggunaan minyak zaitun sebagai bahan pangan yang bermanfaat bagi kesehatan ternyata dapat dikombinasikan dengan puasa untuk memaksimalkan efeknya. Dengan kata lain, manfaat minyak zaitun tidak semata-mata muncul karena kandungan nutrisinya yang sangat baik untuk tubuh, melainkan didukung oleh perilaku puasa orang yang mengonsumsinya.
Tim peneliti dari Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Biofisika Universitas Minnesota telah mengungkapkan keterkaitan antara puasa dan efek minyak zaitun terhadap usia. Heden dan ketua timnya, yaitu Professor Mashek, menemukan bahwa minyak zaitun dalam diet Mediterania mungkin memegang kunci untuk meningkatkan harapan hidup dan mengurangi penyakit yang berhubungan dengan penuaan. Penelitian itu dilakukan selama delapan tahun terakhir dengan berbagai uji coba pada hewan.
Penelitian di laboratorium Profesor Mashek menunjukkan bahwa lemak dalam minyak zaitun sebagai komponen dari diet Mediterania memiliki keistimewaan. Minyak zaitun dapat mengaktifkan jalur tertentu dalam sel yang diketahui dapat meningkatkan harapan hidup dan mencegah penyakit yang berhubungan dengan penuaan.
Menurut Mashek, hanya mengonsumsi minyak zaitun saja tidak cukup untuk memperoleh semua manfaat kesehatan. Penelitian timnya menunjukkan bahwa jika dipadukan dengan puasa, pembatasan asupan kalori, dan olahraga, efek dari mengonsumsi minyak zaitun akan paling terasa. Dengan kata lain, puasa yang disertai dengan konsumsi zaitun memberikan kontribusi dalam upaya membuat tubuh semakin sehat.
Penelitian Heden, Mashek, dan timnya memang baru dilakukan pada level hewan coba. Mereka mendesain berbagai pemeriksaan dari keadaan hewan uji yang dipuasakan lalu dilihat komponen darahnya di laboratorium. Dampak konsumsi minyak zaitun dan perlakuan lainnya, termasuk kondisi puasa, dilihat pada hewan mencit sebagai model percobaan (Heden dkk, 2022, Isolated and combined impact of dietary olive oil and exercise on markers of health and energy metabolism in female mice, Journal of Nutritional Biochemistry, 107:109040)
Seiring dengan banyaknya masalah kesehatan yang terkait dengan gula darah, penyakit jantung, kolesterol dan tingginya kadar lemak darah lainnya, masyarakat mencari nutrisi alami yang dapat mengatasinya. Minyak zaitun adalah salah satu bahan herbal dan nutrisi sehat yang dapat menurunkan kadar lemak berlebihan di dalam tubuh. Di pasaran Indonesia, banyak yang menyediakan bentuk minyak zaitun cair maupun yang sudah dikemas di dalam kapsul.
Berdasarkan manfaat dari minyak zaitun dan kisah Nabi yang berbuka puasa dengannya, selayaknya kaum muslimin tidak memandang remeh khasiatnya. Bertepatan dengan puasa Ramadhan, minyak zaitun dapat dikonsumsi sebagai komponen berbuka puasa sebagai hidangan sehat. Efek positif dari kombinasi puasa dan minyak zaitun tentu menjadi bonus bagi kesehatan kaum muslimin yang mengonsumsinya di Bulan Ramadhan. Wallahu a’lam.
Yuhansyah Nurfauzi, Apoteker dan Peneliti Farmasi
Komentar
Posting Komentar