Kultum Ramadhan: Mari Jadikan Al-Qur’an sebagai Pedoman Hidup

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang memiliki banyak keistimewaan di dalamnya. Pada bulan yang mulia ini, tercatat banyak peristiwa bersejarah dalam Islam terjadi. Salah satunya ialah peristiwa turunnya Al-Qur’an secara global dari Lauhul Mahfudz menuju Baitul Izzah di langit dunia sebagai bentuk pengagungan terhadap Al-Qur’an, sebelum nantinya Al-Qur’an diturunkan secara berlangsung selama 23 tahun sesuai dengan peristiwa yang terjadi dengan mempertimbangkan sebab turunnya.
1. Al-Qur'an Sebagai Pedoman Umat Manusia
Sebagai kitab terakhir yang turun, Al-Qur’an merupakan pedoman utama bagi umat manusia yang berlaku sepanjang zaman hingga hari kiamat kelak. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya, “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur”. (Qs. Al-Baqarah: 185)
Surat Al-Baqarah ayat 185 di atas memiliki beberapa kandungan ayat di antaranya menjelaskan kewajiban puasa selama sebulan penuh bagi yang mukim dan sehat di bulan Ramadhan. Pada ayat ini pula dijelaskan keutamaan bulan Ramadhan itu sendiri yaitu bulan diturunkannya Al-Qur’an secara global sebagai pedoman umat manusia.
Pedoman yang mengarahkan manusia agar terhindar dari kesesatan, juga sebagai yang memisahkan antara yang hak dan batal serta halal dan haram dalam urusan agama. Sebagaimana penjelasan Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya Marah Labid juz I hal 61 berikut:
هُدىً لِلنَّاسِ أَيْ بَيَانًا لِلنَّاسِ مِنَ الضَّلَالَةِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى أَيْ وَاضِحَاتٍ مِنْ أَمْرِ الدِّيْنِ فَالْهُدَى الْأَوَّلُ مَحْمُوْلٌ عَلَى أُصُوْلِ الدِّيْنِ، وَالْهُدَى الثَّانِيْ عَلَى فُرُوْعِ الدِّيْنِ وَالْفُرْقَانِ أَيْ مِنَ الْفَرْقِ بَيْنَ الْحَقِّ وَالْبَاطِلِ وَبَيْنَ الْحَلَالِ وَالْحَرَامِ
Artinya, “(Al-Qur’an merupakan) pedoman bagi umat manusia yang menjelaskan dari kesesatan, sebagai yang menjelaskan dari persoalan-persoalan agama dari dasar hingga cabangnya. Serta sebagai pembeda yang memisahkan antara yang hak dan batal serta antara halal dan haram”. (Syekh Nawawi Al-Bantani, Marah Labid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, 1417 H], juz I, hal 61).
Dari penjelasan Syekh Nawawi Al-Bantani di atas dapat dipahami peran penting Al-Qur’an sebagai pedoman umat manusia sebagai yang menuntun untuk selalu di jalan yang diridhai Allah.
2. Al-Qur'an Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan
Selain itu, jika ditelaah secara mendalam, Al-Quran juga tidak hanya membahas halal-haram ataupun berfokus dalam urusan agama saja. Banyak dalam Al-Qur’an ayat-ayat yang membahas persoalan sosial, ekonomi, kesehatan, sains bahkan salah satu teori penciptaan alam semesta (bigbang) pun ada dalam Al-Qur’an (lihat tafsir ayat 30 surat Al-Anbiya (21). Oleh karenanya, dalam ayat lain Allah ta'ala berfirman:
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَࣖ
Artinya: “Kami turunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu sebagai petunjuk, rahmat, dan kabar gembira bagi orang-orang muslim. (Qs. An-Nahl: 89)
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, mengutip pendapat Ibnu Mas’ud terkait ayat di atas menjelaskan bahwa makna “yang menjelaskan segala sesuatu” secara literal memiliki makna segala rumpun ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi umat manusia. Mari kita simak penjelasan Ibnu Katsir berikut:
قَالَ ابْنُ مَسْعُوْدٍ: قَدْ بَيَّنَ لَنَا فِي هَذَا الْقُرْآنِ كُلَّ عِلْمٍ وَكُلَّ شَيْءٍ. وَقَالَ مُجَاهِدٌ: كُلُّ حَلَالٍ وَكُلُّ حَرَامٍ، وَقَوْلُ ابْنِ مَسْعُودٍ أَعَمُّ وَأَشْمَلُ، فَإِنَّ الْقُرْآنَ اشْتَمَلَ عَلَى كُلِّ عِلْمٍ نَافِعٍ مِنْ خَبَرِ مَا سَبَقَ وَعِلْمِ مَا سَيَأْتِيْ، وَكُلِّ حَلَالٍ وَحَرَامٍ، وَمَا النَّاسُ إِلَيْهِ مُحْتَاجُونَ فِي أَمْرِ دُنْيَاهُمْ وَدِينِهِمْ وَمَعَاشِهِمْ وَمَعَادِهِمْ وَهُدىً أَيْ لِلْقُلُوبِ وَرَحْمَةً وَبُشْرى لِلْمُسْلِمِينَ
Artinya: “Ibnu Mas’ud berkata: Allah telah menjelaskan di dalam Al-Qur’an segala macam ilmu pengetahuan. Sedangkan Imam Mujahid berpendapat maksud dari kata 'pedoman' pada ayat di atas ialah yang menjelaskan segala yang halal dan segala yang haram.
Adapun ungkapan Ibnu Masud lebih menyeluruh, sebab Al-Qur’an mengandung segala ilmu pengetahuan yang bermanfaat seperti khabar masa lalu dan pengetahuan terkait yang akan datang, segala yang halal dan haram, juga mengandung semua yang dibutuhkan umat manusia untuk urusan dunia, agama, kehidupan, dan akhiratnya. Al-Qur’an juga berfungsi sebagai petunjuk bagi hati, rahmat serta pemberi kabar bahagia bagi umat Islam.” (Ibnu Katsir, Tafsirul Qur’anil Adzim, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, 1419 H], juz IV, hal 510).
Oleh karenanya, kesimpulannya pada momen Ramadhan ini, mari kita mulai mendasari diri kita untuk membiasakan mengkaji Al-Qur’an baik secara lisan, maupun tindakan sebagai wujud dan representasi dari tujuan Al-Qur’an diturunkan yaitu sebagai pedoman bagi umat manusia.
Ustadzah Alwi Jamalulel Ubab, Alumni Khas Kempek dan Mahad Aly Jakarta.
Baca Juga
- Semarak Ramadhan, PCINU Qatar Bagikan 500 Paket Ifthar dan Sajadah - NU Online
- Kultum Ramadhan: Mari Jadikan Al-Qur’an sebagai Pedoman Hidup - NU Online
- Kultum Ramadhan: Nuzulul Qur'an, Momen Mengenal Keagungan Al-Qur'an - NU Online
- Adee Ie Leubeue Kembang Tanjung: Manisnya Tradisi yang Mengikat Rindu Perantau di Bulan Ramadhan - NU Online
- Kisah Mualaf Belanda dan Tionghoa yang Memeluk Islam lewat Cabang-cabang NU - NU 5px,
Komentar
Posting Komentar