Kapan Malam Nisfu Sya'ban? Inilah Amalannya | NU Online Jatim
![](https://storage.nu.or.id/storage/post/16_9/mid/usbu_1738804847.webp)
Oleh: Nasichatul Ma'ali
Nisfu Sya’ban menjadi momentum puncak keutamaan dari Bulan Sya’ban, bulan kedelapan dalam hitungan kalender Hijriyah atau Qomariyah.
Bulan Sya’ban hadir di antara dua bulan mulia, yaitu setelah Bulan Rajab dan sebelum Bulan Ramadhan, yang menyimpan keutamaan dan keistimewaan. Namun posisinya tersebut membuat bulan kedelapan dalam sistem penanggalan Qomariyah ini sering terabaikan keistimewaannya.
Hal demikian terungkap dalam sabda Nabi Muhammad SAW berikut ini yang sekaligus menjelaskan mengenai amalan khusus di bulan tersebut:
ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم -- حديث صحيح رواه أبو داود النسائي
Artinya: Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa (HR Abu Dawud dan Nasa’i).
Bulan Sya’ban adalah bulan sholawat, yang mana merupakan waktu diturunkannya Surah Al Ahzab ayat 56 yang mengandung perintah sholawat kepada Nabi.
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi) Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya (Al-Qur’an Kemenag RI).
Sejalan dengan itu, Syekh Abdul Hamid Kudus menjelaskan bahwa Bulan Sya’ban merupakan Bulan Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW berikut ini:
عن ابن عباس رضى الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: رجب شهر الله وشعبان شهرى ورمضان شهرامتى
Dari Ibnu Abbas RA dari Nabi SAW bersabda: Rajab bulan Allah, Sya’ban bulanku, dan Ramadhan bulan umatku.
Puncak keutamaan Sya’ban juga terletak di malam Nisfu Sya’ban, yang mana dalam sumber yang sama Syekh Abdul Hamid mengungkap tidak ada malam yang lebih utama setelah Lailatul Qadr kecuali malam Nisfu Sya’ban.
Kapan Malam Nisfu Sya’ban 2025?
Nisfu Sya’ban secara bahasa bermakna pertengahan Bulan Sya’ban, yang menunjukkan momentumnya tiba di malam kelima belas bulan istimewa tersebut.
Bulan Sya’ban 1446 H dalam kalender Masehi 2025 dimulai pada 31 Januari sebagaimana merujuk pada kalender Hijriyah Kementerian Agama RI. Hari kelima belas Bulan Sya’ban akan jatuh pada 14 Februari 2025.
Dari perhitungan tersebut menunjukkan Malam Nisfu Sya’ban dimulai pada 13 Februari 2025 setelah terbenamnya matahari, mengingat pergantian waktu dalam sistem penanggalan Hijriyah dimulai pada waktu Maghrib. Momentumnya akan berlangsung hingga waktu sebelum subuh tanggal 14 Februari 2025.
Amalan yang Dianjurkan
Nisfu Sya’ban adalah kesempatan untuk menggapai Ridho-Nya, momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sebagai malam penuh keutamaan dan keistimewaan, ulama menganjurkan memperbanyak amalan dan ibadah di malam Nisfu Sya’ban.
Berdasarkan penjelasan dalam Kitab Kanzun Najah wassurur menjelaskan kesunahan menghidupkan malam Nisfu Sya’ban sebagaimana dijelaskan hadis dalam Targhib at Targhib riwayat Al Asfahani:
Dari Muaz bin Jabal: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa menghidupkan lima malam wajib baginya masuk surga, yaitu malam tarwiyah, malam Arafah, malam Nahr, malam Idul Fitri, dan malam Nisfu Sya’ban.
Masih dari sumber yang sama menunjukkan cara menghidupkan malam Nisfu Sya’ban dengan membaca Yasin sebanyak 3 kali yang setiap selesai bacaan per surahnya diikuti dengan doa memohon umur panjang, dijauhkan dari bala, dan memohon dijadikan hamba yang mandiri, tidak bergantung pada makhluk manapun.
Nama-Nama Mulia Malam Nisfu Sya’ban
Malam Nisfu Sya’ban memiliki nama-nama mulia yang menunjukkan keagungan dan keutamaannya. Berikut daftar nama-nama mulia malam tersebut: Lailatul Mubarakah (malam keberkahan), Lailatul Bara’ah (Malam pembebasan, Lailatul Qismatut taqdir (malam ditetapkannya takdir), Lailatul Ijabah (malam diterimanya doa-doa).
Dalam menggapai Nisfu Sya’ban dengan amalan ibadah dari sisi spiritual juga dapat dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang bernilai ibadah. Laksanakan segala kebaikan yang sesuai dengan perintah Allah dan Rasulnya. Niatkan setiap langkah kebaikan sebagai bentuk ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Komentar
Posting Komentar