Kultum Ramadhan: 7 Amalan Spesial di Bulan Ramadhan untuk Pahala Berlipat - NU Online

 

Kultum Ramadhan: 7 Amalan Spesial di Bulan Ramadhan untuk Pahala Berlipat

Senin, 3 Maret 2025 | 04:00 WIB

Kultum Ramadhan: 7 Amalan Spesial di Bulan Ramadhan untuk Pahala Berlipat

Kultum Ramadhan tentang 7 amalan spesial bulan Ramadhan (freepik)

Muhamad Abror

Download PDF

Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Muslim karena penuh dengan keberkahan dan ampunan. Salah satu keutamaannya adalah pahala ibadah yang dilipatgandakan dibandingkan bulan lainnya. Setiap amal kebaikan yang dilakukan, seperti membaca Al-Qur’an, i’tikaf, dan sedekah, mendapatkan balasan lebih besar dari Allah swt.
 

Berkaitan dengan ini, Rasulullah saw pernah bersabda:
 

إِنَّ أُمَّتِي لَمْ يَخِزُّوا مَا أَقَامُوا شَهْرَ رَمَضَانَ. قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا خَزِيُهُمْ فِي إِضَاعَةِ شَهْرِ رَمَضَانَ؟ قَالَ: إِنْتِهَاكُ الْمَحَارِمِ فِيهِ مِنْ زِنًا فِيهِ أَوْ شَرِبَ فِيهِ خَمْرًا لَعَنَهُ اللَّهُ وَمَنْ فِي السَّمَاوَاتِ إِلَى مِثْلِهِ مِنَ الْحَوْلِ. فَإِنْ مَاتَ قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَهُ رَمَضَانُ، لَمْ تَبْقَ لَهُ عِندَ اللَّهِ حَسَنَةٌ يَتَّقِي بِهَا النَّارَ. فَاتَّقُوا شَهْرَ رَمَضَانَ فَإِنَّ الْحَسَنَاتِ تُضَاعَفُ فِيهِ مَا لَا تُضَاعَفُ فِيمَا سِوَاهُ وَكَذَٰلِكَ السَّيِّئَاتُ
 

Artinya, "Sesungguhnya umatku tidak akan celaka selama mereka menjaga bulan Ramadhan." Seseorang bertanya, "Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan celaka dalam menyia-nyiakan bulan Ramadhan?" Beliau menjawab, "Yaitu melanggar larangan Allah di dalamnya, seperti berzina atau meminum khamr. 
 

Baca Juga

Kultum Ramadhan: Rahasia Rasulullah dalam Menjalani Ramadhan

“Barang siapa melakukannya, ia akan dilaknat oleh Allah dan para penghuni langit hingga setahun penuh. Jika ia meninggal sebelum sempat bertemu Ramadhan berikutnya, maka ia tidak memiliki kebaikan di sisi Allah yang dapat melindunginya dari neraka. Maka, jagalah bulan Ramadhan, karena di dalamnya pahala kebaikan dilipatgandakan lebih dari bulan lain, begitu pula dosa-dosa." (HR At-Thabarani).
 

Hadits ini secara tegas menyampaikan bahwa pahala amal ibadah selama bulan Ramadhan akan dilipatgandakan, demikian juga berlaku bagi balasan dosa yang kita perbuat.
 

Apa saja ibadah yang bisa kita amalkan selama Ramadhan? Berikut adalah di antaranya.
 

1. Makan Sahur 

Selain sebagai sumber energi untuk berpuasa di siang hari selama bulan Ramadhan, sahur juga merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Waktu terbaik untuk sahur adalah di akhir malam, asalkan tidak memasuki waktu yang meragukan, yaitu antara masih malam atau sudah terbit fajar. Dengan melaksanakan sahur, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan kekuatan fisik untuk menjalani puasa, tetapi juga memperoleh keberkahan sebagaimana dianjurkan dalam ajaran Islam.

Rasulullah bersabda:
 

لَا تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ مَا أَخَّرُوا السَّحُورَ وَعَجَّلُوا الْفِطْرَ
 

Artinya, “Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka.” (HR Ahmad).
 

2. Berbuka Puasa dengan Kurma 

Salah satu anjuran saat berbuka puasa adalah mengawalinya dengan makan buah kurma sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad sa. Dalam tinjauan medis, kurma mengandung gula alami yang cepat mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.
 

Jika tidak tersedia, alternatif lain yang dianjurkan adalah berbuka dengan air. Salah satu manfaat air sendiri adalah dapat menghidrasi tubuh dengan baik sebelum melanjutkan makan makanan yang lebih berat. Nabi saw bersabda:
 

Baca Juga

Kultum Ramadhan: Hindari Perbuatan Ini, Supaya Puasa Tidak Batal

إِذَا أفْطَرَ أحَدُكُمْ، فَلْيُفْطرْ عَلَى تَمْرٍ فَإنَّهُ بَرَكةٌ، فَإنْ لَمْ يَجِدْ تَمْراً، فالمَاءُ فَإنَّهُ طَهُورٌ
 

Artinya, “Jika salah seorang dari kaliah hendak berbuka, maka berbukalah dengan kurma sebab kurma itu berkah. Jika tidak ada, maka dengan air karena air itu bersih.” (HR At-Tirmidzi). 
 

3. Membaca Doa saat Berbuka 

Makanan yang kita santap saat berbuka puasa merupakan nikmat dari Allah swt yang luar biasa dan penuh dengan keberkahan. Karena itu, berdoa pada momen ini menjadi anjuran tersendiri bahkan redaksi doanya tidak seperti doa makan pada umumnya. Berikut adalah bacaan doa yang dianjurkan khusus saat menjelang berbuka:
 

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلَتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ. يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ اِغْفِرْ لِي. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
 

Artinya, "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, dengan rezeki-Mu aku berbuka, kepada-Mu aku bertawakal. Telah hilang dahagaku, telah basah tenggorokanku, dan pahala pun telah tetap, jika Allah menghendaki. Wahai Dzat yang Maha Luas karunia-Nya, ampunilah aku. Segala puji bagi Allah yang telah memberi petunjuk kepadaku sehingga aku berpuasa, dan memberi rezeki kepadaku sehingga aku berbuka."
 

Atau doa yang lebih masyhur berikut:
 

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
 

Artinya, "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, dengan rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, waahi Tuhan yang Maha Pengasih di antara semua pengasih."
 

4. Menjaga Lisan

Berpuasa memang sah selama kita sudah niat saat malam hari dan menahan diri dari makan dan minum dari waktu terbit fajar hingga maghrib tiba. Akan tetapi untuk mempertahankan pahala puasa tersebut, tidak cukup dengan dua hal itu. Salah satu upaya untuk menjaga agar pahala puasa tetap utuh adalah dengan menjaga lisan dari ucapan buruk. Nabi saw pernah bersabda:
 

مَن لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
 

Artinya, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan melakukannya, maka Allah tidak butuh jika ia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR Al-Bukhari).
 

5. Menjaga Etika Berpuasa

Ibadah yang sempurna adalah ibadah yang dilaksanakan dengan menjaga etika atau adab-adabnya. Begitu pula dalam berpuasa, kita dianjurkan untuk memperhatikan etika berpuasa, seperti tidak menghabiskan waktu siang hanya untuk tidur, tidak makan berlebihan saat berbuka, serta menghindari aktivitas yang tidak bernilai ibadah. Jangan sampai Ramadhan yang penuh dengan keutamaan justru kita lalui sebatas untuk menggugurkan kewajiban.
 

6. Memperbanyak I’tikaf di Masjid 

I’tikaf juga menjadi salah satu anjuran di bulan Ramadhan yang diajarkan oleh Nabi saw. Sebaiknya i’tikaf dilakukan selama satu bulan penuh, tapi jika tidak bisa maka diutamakan 10 hari terakhirnya. Karena pada hari-hari itu lebih memungkinkan terdapat malam Lailatul Qadar. Dalam hadits, Rasulullah saw bersabda.
 

مَنِ اعْتَكَفَ مَعِي فَلْيَعْتَكِفَ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ
 

Artinya, “Siapa yang telah beri’tikaf bersamaku (di 10 malam pada tengah Ramadhan tanggal 11-20) bersamakau, maka beri’tikaflah pada 10 malam terakhir.” (HR Ibnu Hibban). (Az-Zarqani, Syarhul Muwattha', [Beirut, Darul Kutub Al-'Ilmiyah: 1411], juz II, halaman 286)


7. Memperbanyak Tadarus Al-Qur’an

Bertadarus Al-Qur’an juga menjadi salah satu anjuran selama bulan Ramadhan. Jika memiliki banyak waktu luang, kita bisa menargetkan selesai 30 juz selama bulan puasa. Menurut Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Bughyatul Insan fi Wadza’ifi Ramadhan, dasar anjuran perbanyak baca Al-Qur’an selama Ramadhan adalah hadits berikut:
 

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ. وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ. فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
 

Artinya, “Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah saw adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah saw orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus.” (HR Al-Bukhari).
 

Demikianlah sejumlah anjuran ibadah yang bisa kita amalkan selama bulan puasa. Semoga bulan Ramadhan tahun ini dan tahun-tahun selanjutnya kita selalu diberi semangat untuk terus meningkatkan takwa dan beribadah secara istiqamah. Amin.
 

Ustadz Muhamad Abror, Dosen Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta

Baca Juga

Komentar

 Pusatin9 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga