Di Puncak Harlah Ke-102 NU, Presiden Prabowo Akui Terinspirasi Kepemimpinan Gus Dur
![](https://storage.nu.or.id/storage/post/4_3/thumb/prabowo-harlah-nu-102-witno_1738816531.webp)
Jakarta, NU Online
Presiden RI Prabowo Subianto mengaku terinspirasi oleh kepemimpinan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ia menyebut, komitmen Gus Dur untuk mewakili Islam dalam menyampaikan Islam yang sejuk dan damai, patut diteladani.
"Saya kira ada suatu hal yang unik bahwa di zaman Gus Dur, kalau ada kelompok minoritas yang diancam oleh kelompok-kelompok radikal, justru NU-lah yang tampil menjaga tempat-tempat ibadah," ucap Prabowo dalam acara Resepsi Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta, pada Rabu (5/2/2025).
Sebagai ketua umum Partai Gerindra, Prabowo mengaku ingat Gus Dur yang memerintahkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) saat ada peristiwa beberapa rumah ibadah diancam akan dibom.
"Waktu ada peristiwa beberapa gereja dan vihara diancam mau dibom saya pun perintahkan (kader) Gerindra untuk menjaga gereja-gereja dan vihara-vihara tersebut," kata Prabowo.
Dari keteladanan Gus Dur, Prabowo memaknai bahwa pemimpin harus berani memberi contoh meskipun kebijakan yang dikeluarkan mungkin tidak populer.
"Pada saat itu, Gus Dur mungkin kurang populer dengan banyak orang karena beliau berani. Sekarang pun kita harus berani. Saya ajak semua dalam Kabinet Merah Putih," jelas Prabowo.
Ia mengaku telah mengajak seluruh jajaran di Kabinet Merah Putih untuk berani mengoreksi diri, berani membangun pemerintahan ke depan yang bersih, serta pemerintah yang bebas dari penyelewengan dan dari korupsi,
"Itu tekad kami. Kami tahu ada perlawanan-perlawanan, tapi kami yakin apa yang kami perjuangkan adalah untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Kami tidak akan ragu-ragu bertindak," tegas Prabowo, disambut tepuk tangan yang bergemuruh di ruang acara.
Selama 100 hari kerja, Prabowo juga mengeklaim telah memberikan peringatan berkali-kali kepada jajaran menteri di Kabinet Merah Putih yang tidak patuh terhadap aturan.
"Sekarang siapa yang bandel, siapa yang ndableg, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat (yang menginginkan) pemerintah yang bersih, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak," tegas Prabowo.
Selama ini, ia mengaku telah berbaik hati kepada jajaran menteri di Kabinet Merah Putih. Namun ia berharap, ada kesadaran yang tumbuh dari para pembantunya di pemerintahan.
"Saya pernah menyampaikan, seluruh aparat, seluruh institusi, bersihkan dirimu, sebelum kau dibersihkan," kata Prabowo, lagi-lagi disambut tepuk tangan dan sorak gembira dari hadirin.
Ia mengingatkan semua aparatur pemerintah bahwa kesetiaan mereka harus ditujukan kepada bangsa, negara, dan rakyat Indonesia.
"Saya minta menteri-menteri, pemimpin-pemimpin tidak ragu-ragu. Kita hanya bekerja untuk bangsa negara dan rakyat. Selamat berjuang Nahdlatul Ulama," pungkas Prabowo.
NU organisasi terbesar dunia-akhirat
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menyatakan bahwa NU saat ini sudah menjadi organisasi terbesar di dunia, bahkan di akhirat.
"Karena anggota NU yang sudah meninggal lebih dulu, belum ada aturan kalau mereka dipecat dari keanggotaan. Kalau itu dihitung, maka itu jelas terbesar di Indonesia. Itu dimiliki Indonesia, dan itu adalah rakyat Pak Prabowo," kata Kiai Miftach.
Kiai Miftach berharap, perjuangan NU bersama Presiden Prabowo yang selalu memikirkan rakyat kecil, dan rakyat miskin, bisa tulus dilakukan untuk meningkatkan kualitas anak bangsa.
Sebagai informasi, Resepsi Harlah Ke-102 NU dihadiri sejumlah tokoh penting. Di antaranya Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Mustasyar PBNU sekaligus Wakil Presiden Ke-13 KH Ma'ruf Amin, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Anggota DPD RI Alfiansyah Bustami alias Komeng, dan jajaran menteri Kabinet Merah Putih.
Hadir juga jajaran pimpinan PBNU. Di antaranya Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Wakil Rais Aam PBNU sekaligus Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar, Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, Sekretaris Jenderal PBNU sekaligus Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf, para ketua badan otonom NU tingkat pusat, beserta perwakilan PCNU dan PWNU se-Indonesia.
Komentar
Posting Komentar