Habib Jafar Hadir di Haul Guru Sekumpul 2025, Takjub Warga Berikan Makanan dan Minuman Gratis - Halaman all - Tribunkalteng
Habib Jafar Hadir di Haul Guru Sekumpul 2025, Takjub Warga Berikan Makanan dan Minuman Gratis - Halaman all - Tribunkalteng
TRIBUNKALTENG.COM - Husein Hadar Jafar atau yang lebih dikenal dengan sebutan Habib Jafar tampak menghadiri Haul Guru Sekumpul 2025 yang digelar di Martapura Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pada Minggu (5/1/2024).
Dalam unggahan instagramnya, Habib Jafar menyebutkan bahwa perjalanan dari Bandara di Banjarbaru menuju Martapura dipenuhi masyarakat yang berbagi jasa, makanan dan minuman gratis di sepanjang pinggir jalan.
"Semacet macetnya, banyak orang di kiri kanan membagi makanan dan minuman bagi siapa saja Masya Allah," ucap Habib Jafar melalui unggahan story instagramnya.
Baca juga: LINK Gratis Siaran Live Streaming Haul Guru Sekumpul 2025 Ar-Raudhah TV Martapura Kalsel Hari ini
Baca juga: Sebab Lionel Messi 2.0 Tunda Jumpa Pep Guardiola di Man City, Serupa Bintang Beckham di Inter Miami
Menurut Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang dirilis Bimas Islam Kementerian Agama RI, maka jadwal peringatan Haul Guru Sekumpul 2025 pada 5 Rajab 1446 Hijriah bertepatan dengan hari Minggu, tanggal 5 Januari 2025.
Ya, puncak Haul Guru Sekumpul 2025 tanggal 5 Rajab dipusatkan di Mushola Ar-Raudhah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
NONTON Haul Guru Sekumpul 2025 melalui link berikut : LINK
Profil Muhammad Zaini dan Kisahnya di Mushola Ar-Raudhah Kalsel
berikut kisah karomah Abah Guru Sekumpul alias Guru Ijai atau yang juga dikenal KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani.
Menjelang Haul Guru Sekumpul 2024 berikut profil Guru Ijai atau yang juga dikenal KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani.
Ya, Abah Guru Sekumpul atau nama aslinya Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari, adalah salah seorang ulama yang populer di Kalimantan.
Ulama yang akrab disapa Guru Ijai ini lahir pada 11 Februari 1942 atau 27 Muharram 1361 H di Desa Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel.
Ayahnya bernama Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman.
Sedangkan, ibunya bernama Hj. Masliah binti H. Mulia bin Muhyiddin.
Abah Guru Sekumpul merupakan keturunan ke-8 dari ulama besar Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari.
Adapun silsilahnya adalah Muhammad Zaini bin Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari.
Mulanya, pengajian ini diadakan hanya untuk menunjang pelajaran para santri di Pondok Pesantren Darussalam Martapura, dengan diisi pengulangan kitab-kitab Ilmu Alat, seperti Nahwu dan Saraf.
Namun, pada perkembangannya, jemaah yang menghadiri pengajiannya cukup beragam, bukan hanya dari kalangan santri, tetapi juga masyarakat umum.
Pengajian pun mulai berkembang dengan kitab yang lebih bervariasi, mulai dari kitab-kitab fikih, tasawuf, tafsir, dan hadi
Pada kesempatan itu, Abah Guru Sekumpul juga mulai menyiarkan Maulid al-Habsyi atau Simthud Durar karangan al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi.
Selain itu juga, pengajian bertambah lengkap dengan diselipkan lantunan syair atau kasidah berisi pujian-pujian terhadap Nabi Muhammad.
Karena pengajian di Keraton Martapura dirasa sudah tidak mampu lagi menampung jemaah, maka Abah Guru Sekumpul berinisiatif untuk pindah ke lokasi pengajian yang baru
Pada sekitar 1980-an, Abah Guru Sekumpul memilih wilayah Sungai Kacang sebagai lokasi rumahnya sekaligus tempat pengajian yang baru.
Lokasi baru itu kemudian dinamakan kompleks Ar-Raudhah, penamaan tersebut mengacu pada nama Ar-Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah.
Guru Sekumpul kemudian mengalami sakit pada ginjalnya hingga harus dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura.
Setelah sepuluh hari dirawat di Singapura, pada 9 Agustus 2005, Guru Sekumpul diperbolehkan pulang.
Namun, keesokan harinya, pada 10 Agustus 2005, Guru Sekumpul meninggal dunia di usia 63 tahun.
Guru Sekumpul dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di dekat Musala Ar Raudhah, Kalimantan Selatan.
Karomah Abah Guru Sekumpul
Menjelang Haul Guru Sekumpul 2024, simak kisah karomah Guru Ijai yang sempat bermimpi bertemu dengan Sayyidina Hasan dan Husin di waktu kecil.
Kisah Karomah Abah Guru Sekumpul ini dilansir melalui YouTube Tafakkur Fiddin yang dinukil dari Manakib Risalah Riwayat KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Albanjari dan disusun Guru H Muhammad Hudhari dikutip Tribunkalteng.com, Minggu (10/12/2023).
Jadwal Haul Guru Sekumpul 2024, menurut H Abdel salah satu dari relawan posko induk Sekumpul bahwa untuk tanggal meninggal Abah Guru Sekumpul bertepatan pada tanggal 17 Januari 2024.
H Abdel menjelaskan pelaksanaan Haul Guru Sekumpul 2024 bisa dimajukan ke 14 Januari 2024 dan bisa juga diundur ke tanggal 21 Januari 2024 atau diantaranya.
Kembali ke kisah Karomah Abah Guru Sekumpul, Guru Hudhari menceritakan bahwa Abah Guru Sekumpul atau Guru Ijai sewaktu kecil sempat bermimpi bertemu dengan Sayyidina Hasan dan Husin.
Diketahui, Sayyidina Hasan dan Husin merupakan cucu Rasulullah Saw.
Di dalam mimpi, Guru Ijai bertemu dengan Sayyidina Hasan dan Husin yang membawakannya pakaian jubah.
Kemudian, Sayyidina Hasan dan Husin juga memasangkan sehelai surban di leher Guru Ijai.
Setelah itu, Sayyidina Hasan dan Husin memberikan nama Abah Guru Sekumpul menjadi Zainal Abidin.
Setelah bangun dari tidurnya, Abah Guru Sekumpul menceritakan mimpi tersebut kepada ayahnya.
Kemudian, Ayahnya mengganti nama Guru Ijai yang dulunya Qusyairi menjadi Muhammad Zaini.
Ternyata, kisah karomah Guru Ijai yang bermimpi bertemu dengan Sayyidina Hasan dan Husin ini merupakan sebuah asal usul pergantian nama-nya yang sekarang.
( Tribunkalteng.com )
Komentar
Posting Komentar