Ada Link Live Streaming Haul Guru Sekumpul 2025, Jemaah Kalteng Tetap Berangkat ke Martapura Kalsel - Halaman all - Tribunkalteng
Ada Link Live Streaming Haul Guru Sekumpul 2025, Jemaah Kalteng Tetap Berangkat ke Martapura Kalsel - Halaman all - Tribunkalteng
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Walau sudah ada siaran link live streaming di akun resmi Ar-Raudhah TV Martapura Kalsel pelaksanaan Haul Guru Sekumpul 2025 atau Live Streaming Youtube Pemprov Kalsel, Kalsel MC, Abdi Persada, dan Biro Umum.
Bisa nonton live streaming Haul Sekumpul gelaran ke-20 di sekumpul Martapura, Kabupaten Banjar.
Bagi jamaah yang tidak bisa langsung berhadir mengikuti acara Hau Guru Sekumpul 2025, dapat menyaksikannya melalui link live streaming di Live Streaming Youtube.
Puncak Haul Guru Sekumpul 2025 tanggal 5 Rajab dipusatkan di Mushola Ar-Raudhah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Baca juga: Siaran Live Haul Guru Sekumpul 2025 cek Link Streaming, Berikut Lirik Syair Manaqib Guru Ijai
Menurut Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang dirilis Bimas Islam Kementerian Agama RI, maka jadwal peringatan Haul Guru Sekumpul 2025 pada 5 Rajab 1446 Hijriah bertepatan dengan hari Minggu, tanggal 5 Januari 2025.
Namun bagi jemaah dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah tetap berbondong-bondong menuju Haul Guru Sekumpul 2025 kegiatan ke-20, termasuk Riswan, seorang jamaah asal Katingan.
Ia bersama tiga rekannya memulai perjalanan dini hari dan memanfaatkan rest area Masjid Kubah Hijau Al-Abrar di Jalan Mahir Mahar, Palangka Raya Kalteng sebagai tempat istirahat, Sabtu (04/01/2025).
"Kami berangkat dari Katingan jam setengah 2 pagi, sampai di sini sekitar jam 4, setelah itu, istirahat sebentar sambil mencicipi hidangan yang sudah disediakan di rest area," kata Riswan.
Menurut Riswan, keberadaan rest area seperti di Masjid Kubah Hijau sangat membantu para jamaah untuk beristirahat, terutama bagi mereka yang menempuh perjalanan jauh.
"Capek saya tadi diperjalan jadi lebih baik istirahat dulu, ditempat rest area ini agar memudahkan perjalanan berikutnya,” ungkap Riswan.
Ia juga menambahkan, beberapa daerah di Kalteng saat ini, seperti Kabupaten Katingan tempat tinggalnya sudah mulai banyak rest area yang bermunculan.
Hal itu menunjukkan antusias dan semangat yang tinggi, baik dari para jamaah maupun para relawan yang juga turut berpartisipasi.
Riswan juga mengungkapkan bahwa rest area yang semakin banyak dari tahun ke tahun memberikan manfaat besar bagi jamaah.
"Alhamdulillah, tahun ini lebih banyak rest area dibanding tahun sebelumnya, ini sangat membantu kami untuk tetap waspada dan merasa nyaman selama perjalanan,” tukasnya.
Sementara itu, relawan lalu lintas di sekitar rest area Masjid Kubah Hijau, Nasar menjelaskan bahwa pengaturan arus lalu lintas menjadi prioritas utama untuk memastikan kenyamanan jamaah dan pengguna jalan.
"Kami bertugas menjaga kelancaran lalu lintas, terutama di pagi hari saat arus kendaraan lebih padat, dengan pengaturan ini, kami berharap jamaah yang singgah merasa nyaman," kata Nasar.
Rest area Masjid Kubah Hijau tidak hanya menjadi tempat beristirahat, tetapi juga simbol kebersamaan dan dukungan antarjamaah dalam perjalanan menuju salah satu acara keagamaan terbesar di Kalimantan Selatan.
Sosok Abah Guru Sekumpul
Nah, Abah Guru Sekumpul atau nama aslinya Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari, adalah salah seorang ulama yang populer di Kalimantan.
Ulama yang akrab disapa Guru Ijai ini lahir pada 11 Februari 1942 atau 27 Muharram 1361 H di Desa Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel.
Ayahnya bernama Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman.
Sedangkan, ibunya bernama Hj. Masliah binti H. Mulia bin Muhyiddin.
Abah Guru Sekumpul merupakan keturunan ke-8 dari ulama besar Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari.
Adapun silsilahnya adalah Muhammad Zaini bin Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari.
KH. Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul atau juga biasa dipanggil Guru Ijai merupakan ulama yang sangat kharismatik dan memiliki banyak karomah kewalian.
Abah Guru Sekumpul memiliki ratusan ribu bahkan jutaan jamaah yang selalu hadir dalam majelisnya saat masih hidup. Ketika Abah Guru Sekumpul Wafat para jamaahnya selalu memadati makam dan haulnya.
NONTON Haul Guru Sekumpul 2025 melalui link berikut : LINK
Asal Mula Pengajian Guru Sekumpul Diadakan
Mulanya, pengajian ini diadakan hanya untuk menunjang pelajaran para santri di Pondok Pesantren Darussalam Martapura, dengan diisi pengulangan kitab-kitab Ilmu Alat, seperti Nahwu dan Saraf.
Namun, pada perkembangannya, jemaah yang menghadiri pengajiannya cukup beragam, bukan hanya dari kalangan santri, tetapi juga masyarakat umum.
Pengajian pun mulai berkembang dengan kitab yang lebih bervariasi, mulai dari kitab-kitab fikih, tasawuf, tafsir, dan hadi
Pada kesempatan itu, Abah Guru Sekumpul juga mulai menyiarkan Maulid al-Habsyi atau Simthud Durar karangan al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi.
Selain itu juga, pengajian bertambah lengkap dengan diselipkan lantunan syair atau kasidah berisi pujian-pujian terhadap Nabi Muhammad.
Karena pengajian di Keraton Martapura dirasa sudah tidak mampu lagi menampung jemaah, maka Abah Guru Sekumpul berinisiatif untuk pindah ke lokasi pengajian yang baru
Pada sekitar 1980-an, Abah Guru Sekumpul memilih wilayah Sungai Kacang sebagai lokasi rumahnya sekaligus tempat pengajian yang baru.
Lokasi baru itu kemudian dinamakan kompleks Ar-Raudhah, penamaan tersebut mengacu pada nama Ar-Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah.
Guru Sekumpul kemudian mengalami sakit pada ginjalnya hingga harus dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura.
Setelah sepuluh hari dirawat di Singapura, pada 9 Agustus 2005, Guru Sekumpul diperbolehkan pulang.
Namun, keesokan harinya, pada 10 Agustus 2005, Guru Sekumpul meninggal dunia di usia 63 tahun.
Guru Sekumpul dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di dekat Musala Ar Raudhah, Kalimantan Selatan.(*)
Menjelang Haul Guru Sekumpul, simak kisah karomah Guru Ijai yang sempat bermimpi bertemu dengan Sayyidina Hasan dan Husin di waktu kecil.
Kisah Karomah Abah Guru Sekumpul ini dilansir melalui YouTube Tafakkur Fiddin yang dinukil dari Manakib Risalah Riwayat KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Albanjari dan disusun Guru H Muhammad Hudhari dikutip Tribunkalteng.com pada Rabu (25/1/2023).
Guru Hudhari menceritakan bahwa Abah Guru Sekumpul atau Guru Ijai sewaktu kecil sempat bermimpi bertemu dengan Sayyidina Hasan dan Husin.
Diketahui, Sayyidina Hasan dan Husin merupakan cucu Rasulullah Saw.
Di dalam mimpi, Guru Ijai bertemu dengan Sayyidina Hasan dan Husin yang membawakannya pakaian jubah.
Kemudian, Sayyidina Hasan dan Husin juga memasangkan sehelai surban di leher Guru Ijai.
Setelah itu, Sayyidina Hasan dan Husin memberikan nama Abah Guru Sekumpul menjadi Zainal Abidin.
Setelah bangun dari tidurnya, Abah Guru Sekumpul menceritakan mimpi tersebut kepada ayahnya.
Kemudian, Ayahnya mengganti nama Guru Ijai yang dulunya Qusyairi menjadi Muhammad Zaini.
Ternyata, kisah karomah Guru Ijai yang bermimpi bertemu dengan Sayyidina Hasan dan Husin ini merupakan sebuah asal usul pergantian nama-nya yang sekarang.
(Tribunkalteng.com/Rizky)
Komentar
Posting Komentar