Khutbah Jumat: Palestina, Simbol Keteguhan Iman dan Persatuan Umat Islam - NU Online

 

Khutbah Jumat: Palestina, Simbol Keteguhan Iman dan Persatuan Umat Islam

Warga Palestina sudah lebih dari satu tahun menerima serangan militer Israel yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, kerusakan infrastruktur, keterbatasan pangan, dan lain sebagainya. Di saat seluruh masyarakat dunia merayakan pergantian tahun baru 2025, masyarakat Palestina masih merasakan ketakutan datangnya serangan militer Israel, bahkan mereka masih harus mencari dan membantu korban yang berjatuhan akibat serangan bom Israel. 


Khutbah Jumat kali ini mengingatkan kembali kepada kia semua untuk membangun kembali solidaritas sesama umat Islam di Palestina dengan berbagai cara yang dapat dilakukan, khususnya memanjatkan doa agar Allah memberikan kebebasan dan kemerdekaan kepada Palestina. Tema khutbah jumat kali ini adalah “Palestina, Simbol Keteguhan Iman dan Persatuan Umat Islam.” Untuk mencetak naskah khutbah ini, silahkan klik ikon print berwarna merah di atas atau di bawah artikel ini. Semoga bermanfa’at.


Khutbah I


اَلحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. القَائِلِ فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ رُسُلًا اِلٰى قَوْمِهِمْ فَجَاۤءُوْهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ فَانْتَقَمْنَا مِنَ الَّذِيْنَ اَجْرَمُوْاۗ وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ (الروم: ٤٧). وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ المُصَلُّونَ. اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ


Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah!

Negeri Palestina adalah negeri yang bersejarah dan suci bagi umat Islam. Negeri para Nabi seperti Ibrahim, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Luth, Daud, Sulaiman, Zakariya, Yahya, Isa, dan lainnya. Negeri para sahabat Nabi Muhammad saw seperti ‘Ubadah bin Shamit, Syaddad bin Aus, Usamah bin Zaid bin Haritsah, Watsilah bin al-Asqa’, Dihyah al-Kalbi, Aus bin Shamit, Mas’ud bin Aus, dan lainnya. Negeri para ulama seperti Malik bin Dinar, Sufyan ats-Tsauri, Ibnu Syihab al-Zuhri, Imam Syafi’i, dan lainnya.


Negeri yang diberkahi dengan keberadaan Masjid al-Aqsha sebagai kiblat pertama umat Islam. Selama 13 tahun di Mekkah dan 17 bulan di Madinah, Nabi Muhammad saw salat menghadap Masjid al-Aqsha. Masjid al-Aqsha juga disebut sebagai masjid kedua yang dibangun dalam sejarah ibadah umat Islam setelah Masjid al-Haram. Hal ini dikutip oleh Imam al-Bukhari dalam kitab Shahihul Bukhari, juz 4, halaman 145:


قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ، أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي الأَرْضِ أَوَّلَ؟ قَالَ: المَسْجِدُ الحَرَامُ قَالَ: قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ المَسْجِدُ الأَقْصَى قُلْتُ: كَمْ كَانَ بَيْنَهُمَا؟ قَالَ: أَرْبَعُونَ سَنَةً


Artinya, “Abu Dzar berkata, ‘Aku bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, masjid manakah yang pertama kali dibangun di bumi ini?” Nabi menjawab Masjid al-Haram. Aku bertanya lagi, “Kemudian masjid mana setelahnya?” Nabi menjawab “Masjid al-Aqsha.” Aku bertanya lagi, “Berapa lama jarak antara keduanya?” Nabi menjawab 40 tahun’.”


Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah!

Saat ini, umat Islam di seluruh dunia seperti tidak berdaya melihat genosida yang terjadi di negeri Palestina selama lebih dari satu tahun ke belakang. Umat Islam merasakan kesedihan atas bencana kemanusiaan yang dialami rakyat Palestina. Kegembiraan atas momentum lain yang dirasakan seluruh umat Islam seperti tahun baru 2025 dan lain sebagainya terasa tidak berarti jika masih menyaksikan pemberitaan terbunuhnya rakyat Palestina. Hal ini mengingatkan kita akan ucapan Nuruddin Zanki yang merupakan raja dinasti Zankiyah, “Aku malu kepada Allah jika aku tersenyum bahagia, padahal Palestina sedang dalam penjajahan.”


Umat Islam saat ini hanya dapat memberikan bantuan materi, pangan, dan doa kepada rakyat Palestina yang sedang dijajah dan diserang Israel. Umat Islam masih memiliki harapan besar kepada Allah swt untuk memberikan kebebasan dan kemenangan kepada Palestina serta kehancuran dan kekalahan untuk Israel. Janji ini ditegaskan Allah pada surat Ar-Rum, ayat 47:


وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ رُسُلًا اِلٰى قَوْمِهِمْ فَجَاۤءُوْهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ فَانْتَقَمْنَا مِنَ الَّذِيْنَ اَجْرَمُوْاۗ وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ


Artinya, “Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus sebelum engkau (Nabi Muhammad) beberapa orang rasul kepada kaumnya. Mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang durhaka. Merupakan tanggung jawab Kami menolong orang-orang mukmin.”


Umat Islam tidak boleh putus harapan kepada Allah swt atas segala kondisi yang sedang terjadi. Rasulullah saw juga pernah mengalami kondisi yang begitu memilukan seperti saat ini. Saat itu, Nabi mengutus 80 sahabat yang terbagi dalam 2 kelompok pada 2 kejadian tragedi besar yang menewaskan hampir seluruh sahabat utusan Nabi meninggal karena dikepung dan dibunuh oleh Bani Layhan dan Bani Sulaim. Nabi saw terus memanjatkan doa dalam Qunut Nazilah agar Allah menyelamatkan umat Islam yang sedang dalam keadaan terancam, sekaligus menghancurkan musuh-musuh yang mengancam mereka dan membunuh sahabat utusan Nabi. Hal ini dikutip oleh imam al-Bukhari dalam kitab Shahih al-Bukhari, juz 6, halaman 38:


أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ عَلَى أَحَدٍ أَوْ يَدْعُوَ لِأَحَدٍ، قَنَتَ بَعْدَ الرُّكُوعِ، فَرُبَّمَا قَالَ: إِذَا قَالَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ اَللّٰهُمَّ أَنْجِ الوَلِيدَ بْنَ الوَلِيدِ، وَسَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ، وَعَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ، اَللّٰهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ، وَاجْعَلْهَا سِنِينَ كَسِنِي يُوسُفَ


Artinya, “Sesungguhnya Rasulullah SAW jika ingin mendoakan kecelakaan atas seseorang atau mendoakan kebaikan untuk seseorang, beliau mengerjakan qunut sesudah ruku’. Beliau beberapa kali membaca doa setelah bacaan Sami’allahu li man Hamidah, Ya Allah, selamatkanlah Walid bin Walid, Salamah bin Hisyam,dan  ‘Ayyasy bin Abi Rabi’ah. Ya Allah, keraskanlah siksa-Mu atas (kaum) Mudhar. Ya Allah, berilah mereka bencana musim kemarau seperti yang terjadi pada masa Nabi Yusuf.”


Dalam kondisi kesedihan yang mendalam yang disertai dengan keterbatasan untuk memberikan bantuan secara militer, Nabi mengajarkan kepada kita untuk terus berdoa meminta kepada Allah SWT untuk menganugerahkan pertolongan dan kemenangan. Hal ini juga terjadi pada saat Nabi Muhammad saw menghadapi perang Badar. 


Perang yang secara matematis, umat Islam tidak mungkin mendapatkan kemenangan karena kalah dalam jumlah pasukan perang dan alat perang, tetapi Allah swt menganugerahkan pertolongan dan kemenangan berkat doa yang dipanjatkan Rasulullah saw. Selama Umat Islam berusaha dengan segala hal dan sekuat tenaga untuk menolong agama Allah, maka Allah swt akan memberikan pertolongan kepada umat Islam. Allah berfirman pada surat Al-Hajj, ayat 40:

 

الَّذِيْنَ اُخْرِجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ اِلَّآ اَنْ يَّقُوْلُوْا رَبُّنَا اللّٰهُۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَّصَلَوٰتٌ وَّمَسٰجِدُ يُذْكَرُ فِيْهَا اسْمُ اللّٰهِ كَثِيْرًاۗ وَلَيَنْصُرَنَّ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهُ اِنَّ اللّٰهَ لَقَوِيٌّ عَزِيْزٌ


Artinya, “Orang-orang yang diusir dari kampung halamannya, tanpa alasan yang benar hanya karena mereka berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah.’ Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara, gereja-gereja, sinagoge-sinagoge, dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sungguh, Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa.”


Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah!

Semoga kita istiqomah memberikan bantuan secara materil dan moril kepada saudara kita di Palestina sebagai bentuk solidaritas sesama umat Islam dan sesama manusia di seluruh dunia. Semoga lantunan doa yang kita langitkan diterima oleh Allah swt dengan memberikan kebebasan dan kemenangan untuk rakyat Palestina. Amin, ya Rabbal ‘Alamin.


أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah II


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ بنِ عَبدِ الله وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ المُسْلِمُونَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَاعلَمُوا إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْ وَّٱلَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ. قَالَ اللهُ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىِّ يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ الاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا فِي فَلِسْطِيْن وَلُبْنَان وَسَائِرِ العَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ بَلْدَتَنَا اِنْدُونِيْسِيَّا بَلْدَةً طَيِّبَةً وَمُبَارَكَةً وَمُزْدَهِرَةً. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ


اَللّٰهُمَّ نَجِّ إِخْوَانَنَا الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِي فَلَسْطِيْنَ وَفِي كُلِّ مَكَانٍ. اَللّٰهُمَّ انْصُرْ إخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فَلَسْطِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ عَلَى أَعْدَائِهِمْ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَاجْعَلْ فِي قُلُوبِهِمْ الْإِيمَانَ وَالْحِكْمَةَ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ نَبِيِّك وَرَسُولِك وَأَوْزِعْهُمْ أَنْ يُوفُوا بِعَهْدِك الَّذِي عَاهَدْتهمْ عَلَيْهِ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّهِمْ وَعَدُوِّك إلَهَ الْحَقِّ وَاجْعَلْنَا مِنْهُمْ


عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُم بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْاهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 
Ustadz Fatihunnada, Dosen Fakultas Dirasat Islamiyyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Baca Juga

Komentar

Baca Juga