Bagaimana Panitia Upayakan Kebutuhan Air Bersih di Haul Guru Sekumpul 2025? - Poros Kalimantan

 

Bagaimana Panitia Upayakan Kebutuhan Air Bersih di Haul Guru Sekumpul 2025? - Poros Kalimantan

MARTAPURA, Poros Kalimantan – Jutaan jemaah memadati sekitaran Haul Abah Guru Sekumpul 2025. Pernahkah Anda berpikir bagaimana kebutuhan air bersih untuk jemaah sebanyak itu terpenuhi?

Cobalah bayangkan, jika seorang jamaah saja bisa menggunakan air sebanyak 500 militer dikali 5, 2,5 liter sehari hanya untuk berwudhu lima kali. Bagaimana jika jutaan jamaah yang hadir? Bagaimana distribusi air bersih ini diatur?

Koordinator Lapangan Air Bersih, Ahmad Raiz menjelaskan, sumber air bersih berasal dari enam titik yang telah diuji oleh dinas terkait.

“Sumber airnya dari Keraton, Kulawarga, BPBD, James, Komsa, dan Ajipura,” ungkapnya.

Raiz bilang, distribusi air bersih menggunakan sistem area yang disesuaikan dengan lokasi zona jemaah yang didistribusikan menggunakan tangki.

“Karena zona sudah ada, maka kami letakkan fasilitas air bersih berdampingan dengan zona tersebut untuk mempermudah alur jemaah,” jelasnya.

Namun, ia mengakui ada kendala dalam pengelolaan. Salah satunya adalah keterbatasan jumlah tangki air. Selain itu, ia meminta jemaah agar hemat menggunakan air.

“Jemaah diharapkan menggunakan air secukupnya saja. Kasihan petugas pengisi air, karena kondisi jalan juga sering macet,” imbaunya.

Di tengah upaya memenuhi kebutuhan air bersih, ada pula warga yang memanfaatkan momen haul untuk berbagi berkah. Salah satunya adalah Jamal (32), yang menyediakan fasilitas WC umum, tempat wudhu, dan kamar mandi gratis untuk jemaah.


Jemaah antri di fasilitas MCK/WC Umum pribadi milik Jamal. (Foto: Kelana/Poros Kalimantan)

“Saya senang bisa menyediakan fasilitas ini. Ada juga jemaah yang menginap meskipun bukan penginapan resmi,” ujar Jamal. “Niatnya memang untuk haul, sembari mencari berkah,” tambahnya.

Saat menyusuri Jalan Pendidikan, khususnya di sekitar Posko Sekumpul Rumah Kaca Zona 2, terlihat antrean jemaah yang menunggu giliran menggunakan WC umum. Meski sudah tersedia 16 unit, kebutuhan tetap terlihat tinggi.

Seorang jemaah asal Balangan, Yusuf, memberikan pendapatnya setelah menggunakan WC tersebut. “Fasilitasnya cukup bagus dan bersih, serta mudah dijangkau. Tapi semoga jumlahnya bisa ditambah di haul berikutnya,” katanya singkat.

Reporter: Lana Kelana
Editor: Musa Bastara

Baca Juga

Komentar

Baca Juga