Potret Masjid Al-Ijabah, Saksi Bisu Doa Nabi Muhammad yang Tak Dikabulkan Allah
MADINAH, iNews.id - Masjid Al-Ijabah merupakan salah satu masjid bersejarah yang berada di Kota Madinah. Tempat ibadah Muslim yang juga dikenal Masjid Al-Mubahalah ini menjadi saksi bisu doa Nabi Muhammad SAW tak dikabulkan Allah SWT.
SINDOnews yang tergabung dalam Tim Media Center Haji (MCH) 2023 berkesempatan mengunjungi secara langsung masjid yang terletak sekitar 600 meter dari Masjid Nabawi tersebut. Masjid Al-Ijabah berlokasi di Sara Sitting (Jalan Sittin) dekat dengan RS al Anshar. Saat ini masjid tersebut dikelilingi pagar karena di sekitarnya tengah ada proyek pembangunan.
Nama Masjid Al-Ijabah erat kaitannya dengan doa Nabi Muhammad SAW. Masjid ini menjadi saksi betapa cinta dan sayangnya Rasulullah kepada umatnya.
Selain itu, masjid ini juga menjadi saksi bisu kala satu dari tiga doa Rasulullah tidak dikabulkan Allah SWT.
Dikutip dari buku Madinah: Kota Suci, Piagam Madinah, dan Teladan Muhammad SAW karya Zuhairi Misrawi, pada suatu ketika Rasulullah bersama para sahabatnya pulang dari daerah 'Aliyah, Madinah. Rasulullah melewati sebuah masjid yang dulu bernama Masjid Mu'awiyah Al Aus karena lokasinya yang berada di perkampungan Bani Mu'awiyah.
Rasulullah bersama para sahabat kemudian menjalankan salat dua rakaat. Setelah melaksanakan salat, Rasulullah berdoa kepada Allah.
Selesai berdoa, Rasulullah menghadap ke arah para sahabat dan menceritakan tentang doanya. "Aku memohon kepada Allah tiga doa, dua doa Allah kabulkan dan satu doa Allah tolak atau cegah," kata Rasulullah kepada sahabatnya.
Pertama, Rasulullah meminta kepada Allah agar umatku tidak kelaparan dan terputus dari hujan dan kedua aku memohon agar umatku tidak terkena musibah tenggelam. Kata Rasulullah, keduanya dikabulkan Allah.
Editor : Rizky Agustian
Follow Berita iNews di Google News
Sedangkan doa ketiga yaitu meminta agar tidak ada perselisihan di antara umat Islam, Allah menolaknya.
Masjid seluas 1.000 meter persegi ini memiliki dua kubah. Kubah di depan masjid setinggi 11,70 meter dengan diameter 9,5 meter dan tidak dilengkapi dengan bulan sabit. Sedangkan kubah di sudut sebelah tenggara memiliki tinggi 36 meter termasuk dengan bulan sabitnya.
Sedangkan, Mubahalah dipilih sebagai nama karena masjid ini menjadi saksi sumpah mubahalah Nabi Muhammad dengan delegasi Kristen Najran. Dalam riwayat Hudzaifah RA, suatu ketika dua orang Kristen Najran bernama Al Aqib dan Al Sayid datang menemui Rasulullah SAW untuk mengutuknya.
Salah satu dari keduanya berkata pada nabi, "Demi Allah, andai benar engkau seorang Nabi maka terlaknatlah kami dan tidak akan sukseskan kami dan keturunan-keturunan kami. Berilah saksi kepada kami seseorang yang paling jujur untuk membuktikannya."
Para sahabat nabi yang berada di dalam masjid itu pun langsung bergegas menjadi saksi. Namun Rasulullah seketika hanya menunjuk salah seorang dari mereka, yaitu Abu 'Ubaidah Ibn Jarrah.
"Ini adalah orang yang dipercaya di tengah-tengah umat!" kata nabi kepada kedua Kristen Najran itu.
Masjid Ijabah pernah direnovasi pada masa pemerintahan Umar bin Abdulaziz di Abad ke-9. Saat itu, tembok Masjid Al-Ijabah baru pertama kali dipugar.
Kemudian di masa pemerintahan Raja Fahd bin Abdulazis, masjid tersebut diperluas tiga kali lipat, bahkan dibangun kembali dengan bangunan yang baru tanpa menghilangkan warisan arsitektur keasliannya.
Editor : Rizky Agustian
Follow Berita iNews di Google News
Komentar
Posting Komentar