Apa Itu Haji Ifrad? Ini Penjelasan dan Cara Melaksanakannya - inews

 

Apa Itu Haji Ifrad? Ini Penjelasan dan Cara Melaksanakannya

inews.id
June 15, 2023
Haji Ifrad
Haji Ifrad

JAKARTA, iNews.id - Salah satu jenis haji yang dilaksanakan umat Muslim adalah Haji Ifrad. Namun apa yang dimaksud dengan itu dan bagaimana cara melaksanakannya? Simak di sini informasi selengkapnya.

Dalam menunaikan haji di Tanah Suci, jemaah haji perlu mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan ibadah yang merupakan rukun Islam kelima tersebut. Selain itu, perlu pula memahami bagaimana melaksanakan haji bila disandingkan dengan pelaksanaan umrah.

Ibadah haji sendiri terbagi menjadi tiga macam, yaitu haji ifrad, haji tamattu, dan haji qiran. Dalam pelaksanaan haji ifrad, jemaah mengerjakan haji saja. Jika ingin melaksanakan umrah, dilakukan setelah ibadah haji selesai.

Haji qiran menggabungkan ibadah haji dan umrah yang dikerjakan bersamaan saat bulan haji. Sedangkan pada haji tamattu’, jemaah melaksanakan umrah lebih dulu, lalu menunaikan ibadah haji.
Berikut ini pengertian haji ifrad dan cara pelaksanaannya, berdasarkan buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia 1444 H/2023 M.

Pengertian Haji Ifrad

Haji ifrad adalah mengerjakan haji saja tanpa umrah. Ifrad merupakan bentuk mashdar dari akar kata afrada, yang berarti menjadikan sesuatu itu sendirian atau memisahkan sesuatu yang semula bergabung menjadi sendiri-sendiri. Jika kedatangan jemaah mendekati waktu wukuf, setidaknya lima hari sebelum wukuf, maka jemaah bisa memilih melakukan haji ifrad. Pelaksanaan haji ifrad tidak dikenakan dam. Sementara, jemaah yang melaksanakan haji tamattu’ dan haji qiran wajib membayar dam.

Editor : Puti Aini Yasmin

Follow Berita iNews di Google News

Pelaksanaan Haji Ifrad

Tata cara haji ifrad adalah melaksanakan ibadah haji terlebih dulu sampai selesai. Jika seluruh amalan haji telah selesai ditunaikan, jemaah dapat melakukan umrah. Berikut ini pelaksanaan haji ifrad, yang dimulai dari niat ihram hingga tahapan kegiatan haji di Makkah.

A. Niat Ihram

1. Bersuci dengan mandi dan berwudhu.
2. Berpakaian ihram.
3. Melaksanakan salat sunah ihram dua rakaat.
4. Berniat ihram haji. Bagi jemaah haji gelombang I, niat ihram haji dilakukan dari miqat di Abyar Ali atau di asrama haji embarkasi. Sedangkan bagi jemaah haji gelombang II, berniat ihram haji dilakukan di dalam pesawat sebelum melintasi di Yalamlam/Qarnul al-Manazil atau di Bandara KAIA Jeddah. Lafaz niat dalam hati, “Labbayka allahumma hajja” (Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji).
5. Bagi jemaah haji yang lemah dan sakit dianjurkan niat ihram dengan isytirat. Isyarat atau ihram bersyarat dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya halangan yang akan menyulitkan jemaah menunaikan ibadah haji. Niatnya, “Labbaikallahumma hajjan fa in habasani habisun famahalli haitsu habastani” (Aku niat haji untuk Allah, jika ada halangan maka tahalulku di tempat aku terhalang). Jika jemaah haji setelah ihram jatuh sakit atau terkena musibah, dengan melafalkan niat bersyarat tersebut di awal pelaksanaan haji, mereka bisa langsung tahalul tanpa harus membayar dam.

B. Aktivitas di Makkah

1. Disunatkan mengerjakan tawaf qudum, saat jemaah yang melaksanakan haji ifrad tiba di Makkah. Tawaf qudum ini bukanlah tawaf umrah ataupun tawaf haji, dan hukumnya sunnah. Setelah melakukan tawaf qudum, jemaah boleh melanjutkan dengan sa’i atau tidak. Jika diikuti dengan sa'i, maka sa’i yang dilakukan tersebut sudah termasuk sa’i haji, sehingga ketika melaksanakan tawaf ifadah, jemaah tidak perlu melakukan sa'i lagi.
2. Jika melakukan sa'i setelah tawaf qudum, jemaah tidak mengakhirinya dengan bercukur. Bercukur atau memotong rambut dilaksanakan setelah wukuf dan tiba di Mina setelah atau sebelum melontar Jamrah Aqabah tanggal 10 Zulhijjah.
4. Urutan kegiatan, bacaan dzikir dan doa pada pelaksanaan haji ifrad, sejak dari wukuf sampai selesai, sama dengan yang dilakukan jemaah yang melaksanakan haji tamattu’.
5. Jika ibadah haji telah dirampungkan dan jemaah ingin melaksanakan ibadah umrah, maka jemaah dapat mengambil miqat dari Tan'im, Ji’ranah, atau miqat lainnya.
6. Wajib melaksanakan tawaf wada’ menjelang berangkat ke Tanah Air bagi gelombang I dan menjelang bertolak ke Madinah bagi gelombang II.

C. Mengubah Niat

Jemaah diperbolehkan mengubah niat dari haji ifrad menjadi haji tamattu’ atau haji qiran dan sebaliknya. Akan tetapi jemaah yang melakukan perubahan niat tersebut dikenakan dam tamattu’/qiran serta dam mengubah niat. Ia juga tidak perlu kembali ke miqat.

Editor : Puti Aini Yasmin

Follow Berita iNews di Google News

Baca Juga

Komentar

 Pusatin9 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga