Kisah Karomah Habib Sholeh Tanggul Jember: Didatangi Wanita Swiss Gara-gara Hadir Dalam Mimpi - Bondowoso Network

 

Kisah Karomah Habib Sholeh Tanggul Jember: Didatangi Wanita Swiss Gara-gara Hadir Dalam Mimpi

By Anton BN
bondowoso.jatimnetwork.com
April 30, 2023
Ilustrasi: Kisah Karomah Habib Sholeh Tanggul Jember: Didatangi Wanita Swiss Gara-gara Hadir Dalam Mimpi ((tangkapan layar Youtube Lensa Aswaja))
Ilustrasi: Kisah Karomah Habib Sholeh Tanggul Jember: Didatangi Wanita Swiss Gara-gara Hadir Dalam Mimpi ((tangkapan layar Youtube Lensa Aswaja))

BondowosoNetwork.com - Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid adalah salah satu Waliyullah yang lahir pada tahun 1895 Masehi di Desa Qorbah Ba Karman, Hadramaut, Yaman.

Beliau hijrah ke Indonesia dan menetap hingga wafat di kawasan Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Itulah sebabnya beliau terkenal dengan nama Habib Sholeh Tanggul.

Kewalian Habib Sholeh yang dibekali dengan karomah menakjubkan, sudah kesohor ke seantero Indonesia bahkan luar negeri.

Tak heran, meski beliau sudah wafat, makamnya tak pernah sepi dari para peziarah yang datang dari seluruh pelosok tanah air.

Apalagi pada hari-hari tertentu misal malam jumat dan haul beliau, puluhan ribu peziarah tumpah ruah.

Ada banyak sekali kisah karomah Habib Sholeh yang sudah banyak diketahui masyarakat.

Salah satu dari sekian kekaromahan beliau adalah datangnya seorang wanita asal negara Swiss lantaran dari sebuah mimpi.

Berikut kisah wanita Swiss yang bermimpi tentang Habib Sholeh, dikutip dari Bondowoso Network Kanal Youtube Lensa Aswaja.

Suatu hari, seorang wanita asal Swiss yang merupakan non muslim, bermimpi didatangi seorang laki-laki bernama Habib Sholeh Tanggul.

Dalam mimpi itu, laki-laki tersebut berpesan bahwa dia dapat membantu menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi wanita itu.

Bukan hanya sekali, mimpi kedatangan Habib Sholeh tersebut terjadi hingga beberapa kali.

Kebetulan saat mimpi itu datang, sang wanita Swiss sedang memiliki masalah yang cukup rumit.

Ia memiliki kekasih yang dalam waktu dekat akan melakukan pernikahan.

Namun rencana pernikahan itu terancam gagal, karena sang laki-laki direbut oleh wanita lain.

Akhirnya, wanita Swiss tersebut memilih terbang ke Indonesia. Ia penasaran dengan laki-laki bernama Habib Sholeh Tanggul, yang datang beberapa kali ke dalam mimpinya.

Begitu tiba di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, wanita tersebut langsung bertanya kepada petugas bandara tentang seorang laki-laki bernama Habib Sholeh Tanggul.

Kebetulan, salah satu petugas bandara mengaku tahu dan bersedia mengantarkan wanita Swiss tersebut ke Jember.

Begitu tiba di Tanggul, wanita Swiss itu sangat terkejut. Karena Habib Sholeh yang ditemuinya sama persis dengan yang hadir dalam mimpinya.

Saat itu, di rumah Habib Sholeh sedang banyak tamu. Kemudian, Habib Sholeh meminta wanita itu mengganti pakaiannya karena terlihat kurang sopan.

Wanita Swiss tersebut kemudian menceritakan tentang mimpinya dan termasuk masalah yang sedang dihadapinya. Yaitu tentang calon suaminya yang direbut wanita lain.

Setelah mendengar cerita tersebut, Habib Sholeh langsung meminta wanita itu untuk segera pulang ke Swiss.

Menurut Habib Sholeh, setibanya di Swiss nantinya sang calon suami akan menangis di depan pintu rumah wanita tersebut, sambil meminta maaf dan mengakui kesalahannya.

Wanita itu pun kemudian langsung pulang ke negaranya, Swiss.

Beberapa bulan kemudian, wanita Swiss itu datang lagi ke kediaman Habib Sholeh Tanggul.

Namun kedatangannya kali ini bukan sendirian, melainkan sudah bersama laki-laki yang tak lain adalah suaminya.

Wanita itu datang untuk mengucapkan terima kasih kepada Habib Sholeh, karena apa yang diucapkan beliau benar-benar terjadi.

Wanita itu kemudian menawarkan sesuatu seperti uang dan hal-hal dunia lainnya kepada Habib Sholeh, sebagai ungkapan terima kasih.

Namun sebagai Waliyullah, tentu saja Habib Sholeh menolak tawaran tersebut.

Habib Sholeh hanya memberikan tawaran kesediaan wanita Swiss dan suaminya itu untuk masuk islam. Itupun jika wanita dan suaminya tersebut ikhlas dan tidak ada keterpaksaan.

Dan akhirnya, wanita Swiss dan suaminya itu menyatakan masuk islam dengan ikhlas dan tanpa keterpaksaan.

Baca Juga

Komentar

Baca Juga