Kultum di Jepang, Prof Haris Sebut Puasa Ramadhan Miliki Dampak Sosial yang Besar | NU Online Jatim

 Romadhon, Dunia Internasional 

Kultum di Jepang, Prof Haris Sebut Puasa Ramadhan Miliki Dampak Sosial yang Besar | NU Online Jatim

Jember, NU Online Jatim

Prof Dr KH M Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC menyebut, puasa di bulan Ramadhan memiliki dampak sosial yang besar, terutama bagi komunitas Muslim di perantauan.


Hal ini disampaikannya dalam kuliah tujuh menit (kultum) di Masjid NU At-Taqwa, Koga, Ibaraki, Jepang pada Sabtu (01/03/2025).

Native Banner 1


Dalam ceramahnya, Prof Haris yang diundang oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang untuk kegiatan Dakwah Internasional pada 28 Februari-14 Maret 2025 menekankan bahwa keberhasilan seseorang dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan akan tercermin dalam perilaku sehari-hari.


"Ibnu Atha’illah Al-Iskandari mengatakan, man wajada tsamrata 'amalihi 'ajilan fahuwa daliilun ala qabuulihi ajilan. Artinya, barang siapa yang menemukan buah amalnya di dunia, maka itu bukti akan diterima amalnya kelak di akhirat. Buah amal ini tampak dari perubahan seseorang menjadi pribadi yang lebih baik," ujar Direktur World Muslim Studies Center ini.


Prof Haris menjelaskan, seorang Muslim yang menjalankan puasa dengan baik akan menunjukkan sikap baik tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi juga terhadap makhluk lain, seperti hewan, tumbuhan, dan lingkungan sekitar.


Dalam konteks ini, ia mengutip Al-Qur'an QS. Al Baqarah: 183 yang menyebutkan bahwa tujuan puasa adalah membentuk pribadi bertakwa (la'allakum tattaqun).

Native Banner 2


"Ibarat hewan, tattaqun adalah kupu-kupu yang indah nan elok dilihat dan menyenangkan setelah seekor ulat melakukan puasa menjadi kepompong,” terang Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian dan Pelatihan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur tersebut. 


Menurutnya, jika Muslim di Jepang mampu menunjukkan akhlak yang baik dan unggul, hal ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat Jepang. Keberadaan diaspora Muslim dapat menjadi solusi bagi masyarakat Jepang yang mengalami dahaga spiritual.


Diketahui, acara ini dihadiri oleh ratusan jamaah dari berbagai latar belakang, baik warga Indonesia maupun Muslim dari negara lain. Kultum disampaikan tujuh menit setelah salat Maghrib, kemudian dilanjutkan dengan shalat Tarawih dan Witir sebanyak 23 rakaat.


Baca Juga

Komentar

 Pusatin9 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga