Khutbah Jumat: Mengisi Tradisi Munggahan dengan Ziarah Kubur - NU Online

 

Khutbah Jumat: Mengisi Tradisi Munggahan dengan Ziarah Kubur

Tradisi Munggahan telah menjadi bagian dari perayaan umat Muslim di sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Ada ragam kegiatan Munggahan misalnya ziarah kubur, makan bersama dan lainnya. Tradisi semacam ini merupakan upaya Islamisasi dari nilai-nilai lokal nusantara. Dan patut kita ketahui bahwa melalui tradisi semacam ini bangsa kita menjadi bangsa yang besar, karena memegang teguh identitas, kearifan lokal, dan nasionalisme.

 

Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul: “Khutbah Jumat: Mengisi Tradisi Munggahan dengan Ziarah Kubur.” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi).

 

Khutbah I

 

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَوْضَحَ لَنَا شَرَائِعَ دِيْنِهِ وَمَنَّ عَلَيْنَا بِتَنْزِيلِ كِتَابِهِ وَأَمَدَّنَا بِسُنَّةِ رَسُولِهِ، فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَنْعَمَ بِهِ مِنْ هِدَايَتِهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْإِنْسَانِ مُبَيِّنًا عَلَى رِسَالَةِ الرَّحْمَنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ جَمِيْعًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَي وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى، أَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللّٰهِ اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ، قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى: بِسْمِ اللّٰهِ الرّٰحْمَنِ الرّٰحِيْمِ، وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِینَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

 

Hadirin sidang Jumat rahimakumullah 

Dalam kesempatan yang mulia ini, khatib berwasiat untuk diri pribadi dan juga jamaah sekalian agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Mari kita sadari bersama bahwa tidak ada yang lebih baik untuk menjadi bekal menghadap Allah selain ketakwaan. Sebagaimana Allah berfirman:

 

وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ

 

Artinya: “Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS Al-Baqarah 197)

 

Hadirin sidang Jumat rahimakumullah 

Di Jawa Barat, tradisi Munggahan masih dilestarikan dengan baik oleh berbagai kalangan masyarakat dengan diisi berbagai kegiatan, di antaranya silaturahim, makan bersama lalu dilanjutkan dengan bersama-sama menziarahi makam leluhur. Secara perspektif Islam, tradisi seperti ini adalah hal yang baik untuk dipertahankan. Sebagaimana kaidah ushul fiqih:

 

المحُاَفَظَةُ عَلَى القَدِيْمِ الصَالِحِ وَالأَخْذُ باِلجَدِيْدِ الأَصْلَحِ

 

Artinya: “Melestarikan nilai-nilai lama yang baik dan menerapkan nilai-nilai baru yang lebih baik.”

 

Tradisi seperti Munggahan merupakan warisan kearifan ulama terdahulu dalam Islamisasi nilai-nilai budaya masyarakat nusantara. Dan hal inilah yang patut kita jaga, salah satunya untuk menjaga identitas nasionalisme kita agar tidak terbawa arus globalisasi yang tidak terbendung.

 

Dalam tradisi ini juga terdapat aneka macam amalan yang sangat bermanfaat untuk umat Muslim, oleh karena itu secara substansial hukum mengadakan kegiatan Munggahan adalah diperbolehkan.

 

Hadirin sidang Jumat rahimakumullah

Sejatinya ada pelajaran istimewa dalam tradisi Munggahan. Salah satunya yakni ziarah kubur, sebagaimana hal ini merupakan perintah Baginda Rasulullah SAW:

 

زُورُوا قُبُورَ مَوْتَاكُمْ فَإِنَّ لَكُمْ فِيهَا اعْتِبَارًا. رَوَاهُ الطَّبْرَانِيُّ

 

Artinya: "Ziarahilah kuburan orang-orang yang telah meninggal di antara kalian. Sesungguhnya kalian akan mendapat pelajaran dari sana". (HR Thabrani)

 

Pelajaran terpenting dari ziarah kubur adalah mengingatkan akan pastinya kematian datang menghampiri kita. Mengingat kematian merupakan tolok ukur kecerdasan bagi seorang muslim, sebagaimana hal ini dijelaskan Baginda Rasulullah SAW dalam sabdanya:

 

الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ المَوْتِ، وَالعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا، وَتَمَنَّى عَلَى اللّٰهِ. رَوَاهُ الحَاكِمُ

 

Artinya: “Orang yang cerdas adalah orang yang bisa mengalahkan hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah mereka yang membiarkan dirinya mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan mendapat pahala dari Allah.” (HR Hakim)

 

Hadits ini menjelaskan tentang bagaimana Nabi sangat menilai positif kepada orang yang selalu memperbanyak amal baik untuk bekal akan kehidupan setelah kematian. Sebaliknya nabi sangat menilai buruk kepada orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berangan angan mendapat sesuatu dari Allah.

 

Hadirin sidang Jumat rahimakumullah

Alam barzakh atau alam setelah kematian bagaikan terminal atau tempat orang-orang menunggu untuk diberangkatkan menuju akhirat. Ketika orang-orang menunggu diberangkatkan, ada yang wajahnya tampak ceria dan bahagia karena menunggunya di ruangan yang ber-AC dan menyenangkan, dialah orang yang kaya amal atau orang yang punya bekal amal kebajikan.

 

Di sisi lain ada yang kepanasan, haus, dan lapar lalu tidak mampu mendapatkan minuman segar atau makanan lezat kecuali apa yang dibawanya karena bekalnya pas-pasan. Bahkan ada yang dalam kepayahan dan kegelisahan karena tidak memiliki bekal sama sekali.

 

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita menghargai dan menjaga budaya warisan leluhur yakni Munggahan, karena dalam tradisi tersebut ada berbagai pelajaran yang luar biasa bagi seorang muslim, dengan kita menjalankan Munggahan kita akan tahu betapa pentingnya menyambung tali silaturahim, hidup rukun berdampingan dan yang terpenting kita bisa mengingat kematian dan berterimakasih atas jasa jasa leluhur yang kita ziarahi.

 

Hadirin sidang Jumat rahimakumullah

Mari kita lestarikan nilai tradisi kita dengan mengedepankan ilmu, agar tradisi yang ditinggalkan oleh para ulama Nusantara terdahulu selalu terjaga dengan baik. Seperti saat ini, di saat Ramadhan tinggal menghitung hari mari jalankan tradisi Munggahan dengan niat yang baik dan kegiatan yang bermanfaat.

 

Semoga apa yang disampaikan dalam khutbah Jumat siang hari ini bermanfaat dan menjadikan kita semangat untuk selalu beramal saleh. Aamiin ya rabbal alamin.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمُ

 

Khutbah II

 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوااللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ

 

فقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى، يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلٰيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

 

 اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

 

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ المَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرّٰحِمِيْنَ، رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

 عِبَادَاللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ

 

Abdul Karim Malik, Alumni Al falah ploso kediri, Pengurus LBM PCNU Kabupaten Bekasi dan Tenaga Pengajar Pondok Pesantren YAPINK Tambun-Bekasi.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin9 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga