Kongres Keluarga Maslahat NU 2025 akan Bahas Isu Perkawinan Anak
Jakarta, NU Online
Sekretaris Tim Materi Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama 2025 Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid menyampaikan, salah satu pembahasan yang akan diangkat dalam forum Kongres Keluarga Maslahat NU adalah isu perkawinan anak.
Menurutnya, perkawinan anak yang minim pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan seks dapat meningkatkan perceraian.
“Problem itu (perkawinan anak) yang besar sehingga angka perceraian tinggi,” ujarnya di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) lantai 1, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat pada Jumat (24/1/2025).
Ia menyampaikan bahwa masyarakat dewasa Indonesia enggan atau alergi untuk mempelajari kesehatan reproduksi dan seks.
“Orang Indonesia yang dewasanya itu alergi tentang edukasi seks. Dianggap pendidikan seks itu mengajarkan, padahalkan bukan,” kata Alissa.
Alissa mengatakan bahwa mempelajari pengetahuan kesehatan reproduksi dan seks bertujuan supaya anak dapat berhati-hati dalam menjaga dirinya.
“Sebetulnya pendidikan kesehatan reproduksi itu adalah ketika (anak) sudah mengalami akil baligh, (anak) punya fungsi reproduksi, harus hati-hati,” tegasnya.
Ia menyampaikan bahwa anak-anak dengan pergaulan bebas dan ketangguhan hidupnya yang minim dapat terjerumus ke hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kehamilan.
“Anak-anak ini tidak siap, pergaulannya ke arah sana (bebas) tapi tidak siap, tidak paham, dan tidak mampu mengendalikan diri karena tidak latihan ketangguhan dirinya dan mengambil keputusan,” ucapnya.
“Akibatnya ketika berdua dengan lawan jenis dengan gaya yang seperti itu, akhirnya terjadi kehamilan yang tidak direncanakan, kehamilan remaja,” tambah Alissa.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menegaskan bahwa pernikahan anak bukan solusi instan untuk mengatasi zina. Alissa menegaskan, menikah bertujuan untuk membangun keluarga, bukan hanya mencegah zina.
“Nikah itu bukan hanya urusan mencegah zina, tapi nikah itu kan membangun keluarga,” katanya.
Ia mengatakan bahwa mencegah zina bukan dengan cara cepat-cepat menikah, tetapi dengan cara tidak berzina.
“Mencegah zina itu dengan tidak berzina, bukan dengan menikah cepat-cepat, itu pun tidak siap (anaknya),” lanjutnya.
Sebagai informasi, Kongres Keluarga Maslahat NU akan digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada 31 Januari-1 Februari 2025. Kongres ini menjadi salah satu kegiatan dalam rangkaian Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU.
Komentar
Posting Komentar