Khutbah Jumat: Jangan Salah Pilih Teman
Pergaulan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Melalui interaksi sosial, kita berkesempatan untuk bertemu banyak orang, menjalin pertemanan, dan membangun hubungan yang bermakna. Namun, tidak semua pergaulan membawa dampak positif. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bijak dalam memilih teman dan lingkungan pergaulan yang sehat serta memberikan pengaruh yang baik.
Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul: “Jangan Salah Pilih Teman.” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi).
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَوْضَحَ لَنَا شَرَائِعَ دِيْنِهِ وَمَنَّ عَلَيْنَا بِتَنْزِيلِ كِتَابِهِ وَأَمَدَّنَا بِسُنَّةِ رَسُولِهِ، فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَنْعَمَ بِهِ مِنْ هِدَايَتِهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْإِنْسَانِ مُبَيِّنًا عَلَى رِسَالَةِ الرَّحْمَنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ جَمِيْعًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَي وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى. أَمَّا بَعْدُ : فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى: بِسْمِ اللّٰهِ الرّٰحْمَنِ الرّٰحِيْمِ، وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِِلَّا الَّذِینَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Menjaga pergaulan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari hari. Pasalnya dengan memilih dan memiliki teman dan komunitas pergaulan yang baik, diharapkan akan membantu kita dalam hal-hal positif khususnya dalam meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah Muhammad SAW:
اَلْمَرْءُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ (رَوَاهُ أَحْمَد فِي مُسْنَدِهِ)
Artinya, “Seseorang itu bergantung pada agama (perilaku dan kebiasaan) sahabatnya, maka hendaklah setiap dari kalian memperhatikan dengan siapa ia berteman.” (HR Ahmad dalam Musnad-nya)
Dari keterangan tersebut, kita dapat memahami betapa pentingnya pergaulan. Sebab, teman memiliki pengaruh besar terhadap seberapa kuat atau lemahnya keimanan kita.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Ada lima golongan yang sebaiknya dihindari dalam pergaulan seorang Muslim. Hal ini dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah, halaman 65.
Pertama, orang bodoh. Tidak ada kebaikan sama sekali dalam berteman dengan orang yang bodoh. Bahkan ada pepatah yang mengatakan, "Musuh yang cerdas lebih baik daripada teman yang bodoh." Kenapa demikian? Karena orang bodoh bisa memberikan saran yang salah, menyesatkan, dan justru membawa kerugian bagi kita, meskipun niatnya baik.
Kedua, orang yang buruk akhlaknya. Jangan berteman dengan orang yang tidak bisa mengendalikan dirinya, baik ketika marah maupun saat dikuasai nafsu. Orang seperti ini cenderung bertindak tanpa berpikir panjang, sehingga bisa menyeret kita ke dalam masalah dan keburukan.
Ketiga, orang fasik. Yaitu, mereka yang terus-menerus melakukan dosa kecil dan pernah melakukan dosa besar. Kenapa kita harus menghindari mereka? Karena jika kita terlalu sering melihat perilaku maksiat, lama-kelamaan hati kita bisa menjadi tumpul. Hal yang awalnya kita anggap salah, bisa terasa biasa saja, bahkan akhirnya kita ikut melakukannya.
Keempat, orang yang rakus terhadap dunia. Hindarilah berteman dengan orang yang terlalu mencintai dunia, karena mereka cenderung menghalalkan segala cara untuk mencapai apa yang mereka inginkan. Tidak peduli siapa yang menjadi korban, mereka bisa mengkhianati teman sendiri demi keuntungan pribadi.
Kelima, pembohong. Jangan berteman dengan pembohong, karena mereka bisa memutarbalikkan keadaan dan fakta. Orang seperti ini bisa mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Artinya, mereka pandai mengadu domba, membuat orang yang sebenarnya dekat menjadi saling bermusuhan, sementara orang yang jauh terasa dekat hanya dalam kebohongan dan manipulasi mereka.
Jadi para jamaah sekalian, dalam memilih teman, kita harus benar-benar berhati-hati. Karena teman bukan hanya sekadar orang yang ada di sekitar kita, tapi juga bisa menentukan arah hidup dan nilai-nilai yang kita pegang.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Memilih teman adalah perintah dari Allah kepada nabi-Nya dalam firman-Nya:
وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
Artinya, “Janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya dan keadaannya melewati batas.” (QS Al-Kahf: 28)
Oleh karena itu, mari kita lebih berhati-hati dalam memilih teman. Sebaiknya, kita berteman dengan orang-orang yang saleh dan bertakwa, karena merekalah yang akan menjaga agama kita, mengajak kita dalam kebaikan, serta selalu mendorong untuk bertakwa kepada Allah.
Sebagaimana dijelaskan oleh Sayyid Bakri Al-Makki dalam Kitab Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya, halaman 51:
وَإِنَّمَا كَانَتْ مُجَالَسَةُ الصَّالِحِيْنَ مِنَ الْأَدْوِيَةِ أَيْضًا لِأَنَّهَا تُوْرِثُ الْإِقْتِدَاءَ بِهِمْ فِي أَفْعَالِهِمْ وَأَقْوَالِهِمْ وَأَحْوَالِهِمْ
Artinya: “Bersahabat dan duduk bersama orang-orang saleh juga merupakan salah satu obat (penyembuh hati). Sebab, pergaulan dengan mereka akan menumbuhkan sikap meneladani perbuatan, perkataan, dan keadaan mereka.”
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Demikian khutbah Jumat yang singkat ini dalam menjelaskan pentingnya memilih teman. semoga bermanfaat bagi kita semua, dan menjadikan kita sadar akan pentingnya memilih teman, supaya agama kita, akhlak kita, dan juga karakter kita menjadi baik dan tidak terpengaruh nilai-nilai yang negatif.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إلٰهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوااللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ
فقَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى، يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ المَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَاْلمُنْكَرِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ.
Ustadz Abdul Karim Malik, Alumni Al Falah Ploso Kediri, Pengurus LBM PCNU Kabupaten Bekasi dan Tenaga Pengajar Pondok Pesantren YAPINK Tambun-Bekasi.
Komentar
Posting Komentar