Lakpesdam-Fatayat NU Malang Berkolaborasi Cegah Perkawinan Anak - NU Online

 

Lakpesdam-Fatayat NU Malang Berkolaborasi Cegah Perkawinan Anak

Sab, 13 Juli 2024 | 18:05 WIB

Lakpesdam-Fatayat NU Malang Berkolaborasi Cegah Perkawinan Anak

Peluncuran program inklusi perkawinan anak. (Foto: NOJ/timesindonesia)

Malang, NU Online Jatim

Akhir-akhir ini telah marak perkawinan anak dan remaja di Kabupaten Malang menjadi perhatian banyak pihak, terlebih kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Seperti halnya, pihak Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang melalui lembaga Lakpesdam dan Fatayat NU Kabupaten Malang yang berinisiatif melakukan upaya pencegahan atas fenomena tersebut. 


Terkait hal ini, dilakukan peluncuran Program Inklusi Pencegahan Perkawinan Anak sekaligus penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Pencegahan Perkawinan Anak oleh Lakspesdam NU dan PC Fatayat NU bersama Pemkab Malang di Hotel Atria, Kota Malang, Jum'at (12/07/2024). 


Ketua Fatayat NU Kabupaten Malang, Hj Nur Mutiah Faridah mengatakan, inisiatif program inklusi yang dicanangkan ini didasari angka perkawinan anak yang sangat tinggi di Kabupaten Malang. 


"Angka perkawinan anak sangat tinggi di Kabupaten Malang, dan risiko perceraian pasangan remaja juga tinggi. Ini karena mereka juga belum sepenuhnya dewasa dan siap membangun keluarga," ujarnya usai acara.


Dengan program inklusi pencegahan ini, pihaknya akan membantu dan bersama pemerintah daerah mengurangi dan mencegah perkawinan anak ini. Meski demikian, hal ini tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan saling berkolaborasi dengan berbagai pihak. 


Fatayat NU Kabupaten Malang akan banyak melakukan sosialisasi dan edukasi agar perkawinan anak bisa dicegah. Termasuk memberikan edukasi soal kesehatan reproduksi atau penyuluhan bekerja sama dengan pihak KUA di kecamatan-kecamatan. 


"Selain masih membudaya, perkawinan anak karena sebab kondisi keterpaksaan. Sebisa mungkin nanti kita cegah bersama-sama itu. Termasuk, dengan mewadahi anak dalam satu forum, sehingga bisa terjadi interaksi konselor sebaya," terangnya.


Untuk sementara, sebagai pilot project program inklusi pencegahan perkawinan anak ini akan difokuskan di empat desa. Yakni di Desa Srigading Lawang, Desa Dengkol Singosari, Desa Wonorejo Poncokusumo dan Desa Sumberputih Wajak. 


"Kami berharap program ini membawa dampak dan berhasil, sehingga akan bisa dikembangkan di semua wilayah di Kabupaten Malang," pungkasnya. 

Baca Juga

Komentar

Baca Juga