Habib Husein Ja'far Sebut Dakwah Ibarat Google Maps, Berikan Jalan Alternatif kepada Orang Tersesat - NU Online

 Habib Husein Ja'far Sebut Dakwah Ibarat Google Maps, Berikan Jalan Alternatif kepada Orang Tersesat

Jakarta,NUOnline

Pendakwah Habib Husein bin Ja’far Al Hadar (Habib Ja'far) menyebut bahwa dakwah Islam itu ibaratgooglemapsyang selalu memberikan jalan alternatif kepada orang tersesat.

Habib Ja'far menegaskan,googlemapstidak pernah menghakimi penggunanya ketika tersesat, tetapi justru langsung menunjukkan jalan alternatif untuk sampai pada tujuan.

“Saya sering mencontohkan, dakwah itu sepertigooglemaps. Walaupun kita tersesat, ia (googlemaps) tidak bilang kamu tersesat, tapi memberikan alternatif lain yang benar,” jelasnya seperti dikutip dari Youtube NU Online, Selasa (9/4/2024).

Menurut Habib Ja'far, aktivitas dakwah yang seperti googlemapsini sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad.

Habib Ja'far berkisah, suatu hari ada seseorang yang datang kepada Nabi Muhammad dan mengaku berhubungan intim pada siang hari Ramadhan saat sedang berpuasa.

Kemudian orang yang menemui Nabi Muhammad itu menyebut dirinya celaka. Kemudian, Nabi Muhammad memberikan solusi agar membayar kafarat selama dua bulan. Namun ternyata orang tersebut tidak sanggup.

Lalu Nabi Muhammad memberikan pilihan alternatif lain yaitu dengan membayar fidyah, tetapi orang tersebut tidak punya harta.

Selanjutnya, Nabi memberikan orang tersebut makan untuk diberikan ke orang paling miskin. Lalu orang tersebut justru mengatakan bahwa dirinya lah yang paling miskin di kampungnya.

Akhirnya Nabi tersenyum dan menyuruh orang tersebut memakan makanan yang diberikan Nabi dan itu bernilai sebagai fidyah.

“Jadi Nabi betul-betul mencari solusi, bukan hanya menghukum orang,” jelas Habib Ja’far.

Habib Ja’far mengatakan bahwa prinsip dakwah sepertigooglemapsinilah yang dipegangnya. Ia juga berharap, metode dakwah seperti itu dilakukan oleh para pendakwah lainnya.

Sebab setiap orang Islam berkewajiban untuk berdakwah sesuai kemampuannya, sehingga seorang Muslim harus paham keadaan dirinya.

Habib Ja’far menegaskan, dakwah itu melihat ke dalam dan ke luar. Melihat ke dalam, artinya melihat modal dan potensi yang dimiliki.

“Ini kaitannya denganbasic(dasar) keilmuan danplatformyang bisa digunakan untuk berdakwah. Melihat ke luar, artinya mengamati audiens (objek) dakwah kita,” ujarnya.

Menurut Habib Ja'far, fondasi dakwah adalah kebijaksanaan, dan metode dakwahgooglemapsmengajarkan kebijaksanaan. Sementara tiang kebijaksanaan ada tiga yaitu kebenaran, kebaikan, dan keindahan. Ia mengatakan, kebenaran disampaikan dengan baik dan dibungkus dengan indah.

“Intinya, dakwah itu mengajak orang pada kebenaran dengan metode yang menurut kamu pas untuk masyarakat itu dan kamu memiliki kemampuan untuk itu,” ungkapnya.

Dakwaheradigital

Di era digital, Habib Ja’far mengajak para dai menggunakan berbagaiplatformmedia sosial untuk berdakwah.

Ia kemudian mengingat metode dakwah kala sedang belajar di pesantren, yaitu dakwahkutubi(melalui tulisan) dankhitabi(metode ceramah).

“(Tetapi) dunia bergerak. Sekarang saya menjadi pendakwah Youtubi. Saya tidak bakat jadi wali kutub, makanya jadi wali youtube saja. Menyebarkan nilai-nilai positif lewat Youtube,” tandasnya.

Komentar

Baca Juga

Postingan Populer

Karamah Habib Sholeh Tanggul: Bisa Pindahkan 4nus Anak Raja | Halaman Lengkap

Biografi Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz | Profil Ulama › LADUNI ID

PBNU-Baznas Buka Beasiswa Persiapan Masuk Perguruan Tinggi, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya - NU Online

Rakernas Falakiyah NU Tegaskan Imkan Rukyah 3 Derajat dan Elongasi 6,4 Derajat - NU Online

Peringati Harlah ke-78, 150 Ribu Muslimat NU Siap Hijaukan Stadion GBK - NU Online