Khutbah Jumat: Mengenal Keagungan Bulan Rajab
Salah satu bulan yang diyakini memiliki banyak keberkahan dan keutamaan melebihi bulan-bulan yang lainnya adalah bulan Rajab, yaitu bulan ketujuh dalam kalender Hijriah. Bulan ini merupakan bagian dari empat bulan haram yang sangat dimuliakan dalam Islam, yaitu Muharram, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Rajab. Karena kemuliaannya, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak melakukan amal ibadah dan kebaikan pada bulan ini.
Naskah khutbah Jumat berikut ini dengan judul, “Khutbah Jumat: Mengenal Keagungan Bulan Rajab.” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي تَفَرَّدَ فِي أَزَلِيَّتِهِ بِعِزِّ كِبْرِيَائِهِ، وَتَوَحَّدَ فِي صَمَدِيَّتِهِ بِدَوَامِ بَقَائِهِ، وَنَوَّرَ بِمَعْرِفَتِهِ قُلُوْبَ أَوْلِيَائِهِ، الدَّاعِي اِلَى بَابِهِ وَالْهَادِي لِأَحْبَابِهِ وَالْمُتَفَضِّلِ بِإِنْزَالِ كِتَابِهِ، تَبْصِرَةً وَذِكْرَى لِلْإِسْتِعْدَادِ لِيَوْمِ لِقَائِهِ. فَسُبْحَانَ مَنْ تَقَرَّبَ بِرَأْفَتِهِ وَرَحْمَتِهِ، وَتَعَرَّفَ اِلىَ عِبَادِهِ بِمَحَاسِنِ صِفَاتِهِ، فَانْبَسَطُوْا لِذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ. أَحْمَدُهُ حَمْدَ مُعْتَرِفٍ بِالْعَجْزِ عَنْ اَلاَئِهِ، مُنْتَظِرٍ زَوَائِدَ بِرِّهِ وَوَلاَئِهِ
أَشْهَدُ أَنْ لَااِلهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً ضَمِنَ الْحُسْنَى لِقَائِلِهَا يَوْمَ لِقَائِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَاتَمُ أَنْبِيَائِهِ وَسَيِّدُ أَصْفِيَائِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَمَنِ اقْتَفَى أَثَرَهُمْ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ فَفَازَ بِاقْتِفَائِهِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ أَوَّلاً بِتَقْوَى اللهِ تَعَالىَ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَات وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Mari kita awali khutbah ini dengan melafalkan kalimat syukur, Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, atas limpahan nikmat dan karunia yang tiada terhitung dari Allah SWT. Dari udara yang kita hirup hingga kesehatan yang kita nikmati, semua itu adalah bukti nyata kasih sayang-Nya. Dengan rahmat-Nya pula, kita diberi kesempatan bertemu kembali dengan salah satu bulan yang penuh kemuliaan, yaitu bulan Rajab.
Shalawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan mulia, Nabi Muhammad saw, allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbih, teladan terbaik yang harus kita contoh dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Semoga kita semua diakui sebagai umatnya dan kelak bisa berada bersama golongan orang-orang yang mendapatkan syafaatnya di hari kiamat. Amin ya Rabbal ‘Alamin.
Selanjutnya, sudah menjadi kewajiban bagi kami selaku khatib untuk senantiasa mengingatkan diri kami sendiri dan seluruh jamaah shalat Jumat yang hadir pada hari ini, untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Caranya adalah dengan memperbanyak amal ibadah dan kebaikan yang mampu kita lakukan, serta menjauhi segala hal yang dilarang dalam agama Islam.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Pada bulan Rajab ini, kita semua dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan kebaikan sebagai upaya menciptakan suasana spiritual yang lebih intens dan menjadikannya bulan yang istimewa dibandingkan bulan lainnya. Tidak heran, jika banyak di antara kita yang berpuasa dengan cara berbeda-beda, seperti berpuasa tiga hari dari tanggal 1 hingga tanggal 3, berpuasa selama sepuluh hari, lima belas hari, bahkan dua puluh tujuh hari.
Semua itu kita lakukan karena bulan Rajab adalah bulan yang dimuliakan dalam Islam, penuh dengan keutamaan yang membawa berkah bagi setiap amal kebaikan yang kita kerjakan di dalamnya. Ibadah yang dilakukan pada bulan ini tidak hanya membawa nilai lebih di sisi Allah, tetapi juga dijanjikan pahala yang jauh melampaui ibadah pada bulan-bulan lainnya. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah ketika sedang berkhutbah pada bulan Rajab dan dicatat dalam Mausu’atul Haditsiyah lil Hafiz Ibni Hajar al-Asqalani, yaitu:
أَيُّهَا النَّاسُ! إِنَّهُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ، شَهْرُ رَجَبَ، شَهْرُ الله تُضَاعَفُ فِيْهِ الْحَسَنَاتُ وَتُسْتَجَابُ فِيْهِ الدَّعَوَاتُ وَيُفَرَّجُ عَنْ الْكُرْبَاتِ، لَا يُرَدُّ فِيْهِ لِلْمُؤْمِنِيْنَ دَعْوَةٌ، فَمَنْ اِكْتَسَبَ فِيْهِ خَيْراً ضُوْعِفَ لَهُ فِيْهِ أَضْعَافاً مُضَاعَفَةً، وَاللهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ
Artinya, “Wahai manusia! Sungguh telah menaungi kepada kalian semua, bulan yang agung, yaitu bulan Rajab yang merupakan bulan Allah, setiap kebaikan akan dilipatgandakan di dalamnya dan doa-doa akan diterima, kegelisahan akan dihilangkan, doa-doa orang beriman tidak ditolak. Siapa saja yang melakukan kebaikan di dalamnya, maka akan dilipatgandakan menjadi berlipat-ganda, dan Allah bisa melipatgandakan (pahala) bagi siapa saja yang Dia kehendaki.” (HR Anas bin Malik).
Oleh karena itu, bulan Rajab memberikan kesempatan bagi kita semua untuk melipatgandakan amal ibadah dan kebaikan dalam berbagai bentuk. Misal dengan berpuasa, sedekah, menjalin silaturahmi, memberi makan orang yang kelaparan, menjenguk mereka yang sakit, atau membahagiakan anak yatim dan amal Kebajikan lainnya.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Rajab selain memiliki keutamaan yang lebih banyak dari bulan yang lain, bulan ini juga memiliki arti yang Istimewa. Syekh Abdul Qadir al-Jilani dalam kitab al-Ghunyah li Thalibi Thariqil Haq Azza wa Jall, cetakan Darul Kutub, Beirut, jilid I, halaman 319 menjelaskan bahwa tiga huruf yang ada pada bulan Rajab (رجب) memiliki makna filosofis tersendiri. Pertama huruf ra’, memiliki arti rahmat Allah, jim memiliki makna kedermawanan (jud) Allah, sedangkan ba’ memiliki arti kebaikan (birr).
فَرَجَبُ ثَلاَثَةُ أَحْرُفٍ، رَاءٌ وَجِيْمٌ وَبَاءٌ. فَالرَّاءُ: رَحْمَةُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالْجِيْمُ: جُوْدُ اللهِ تَعَالىَ، وَالْبَاءُ: بِرُّ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
Artinya, “Rajab memiliki tiga huruf, yaitu (1) ra’; (2) jim; dan (3) ba’. Ra’ berarti rahmat Allah azza wa jall, jim berarti kedermawanan Allah ta’ala, dan ba’ berarti kebaikan Allah azza wa jalla.”
Penjelasan tersebut menggambarkan bahwa Allah akan melimpahkan anugerah-Nya kepada kita semua sepanjang bulan Rajab, dari awal hingga akhir, dengan pemberian yang tak terhitung jumlahnya. Anugerah itu terbagi menjadi tiga bagian: pertama, rahmat-Nya yang penuh kasih sayang, melindungi kita dari segala siksaan; kedua, kedermawanan-Nya yang mutlak, dengan pemberian yang tak pernah habis; dan ketiga, kebaikan-Nya yang sempurna. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Abdul Qadir dalam kitabnya yang sama:
فَمِنْ أَوَّلِ هَذَا الشَّهْرِ اِلىَ أَخِرِهِ مِنَ اللهِ ثَلاَثُ عَطَايَا لِلْعِبَادِ، رَحْمَةٌ بِلاَ عَذَابٍ، وَجُوْدٌ بِلاَ بُخْلٍ، وَبِرٌّ بِلاَ جَفَاءٍ
Artinya, “Maka dari awal keberadaan bulan (Rajab) ini hingga akhirnya, terdapat tiga pemberian dari Allah swt, yaitu kasih sayang tanpa siksa, kedermawanan tanpa kikir, dan kebaikan tanpa antipati.”
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Rajab adalah bulan yang penuh dengan keutamaan dan berkah, di mana setiap amal kebaikan yang dilakukan di dalamnya dilipatgandakan pahalanya. Bulan ini memberikan kesempatan bagi kita semua untuk meningkatkan ibadah dan amal kebaikan, seperti puasa, sedekah, menjalin silaturahmi, memberi makan orang yang lapar, menjenguk orang sakit, dan banyak lagi.
Allah menjanjikan rahmat, kedermawanan, dan kebaikan yang melimpah tanpa batas selama bulan ini, di antaranya adalah akan menghapuskan dosa, mengabulkan doa, dan menghilangkan kegelisahan. Oleh karena itu, kita diingatkan untuk memanfaatkan bulan Rajab dengan sebaik-baiknya, agar memperoleh anugerah dan keberkahan yang luar biasa pada bulan ini.
Demikian adanya khutbah Jumat, perihal proporsional dalam memadukan konsep usaha dan tawakal dalam kehidupan sehari-hari. Semoga menjadi khutbah yang membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Amin ya rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ، اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَ كَفَرَ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَاِئِقِ وَالْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْراً۰ اَمَّابَعْدُ، فَيَاعِبَادَ ﷲ اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَاتَّقُوْا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرٍ
إِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ، وَأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ مِنْ جِنِّهِ وَإِنْسِهِ، فَقَالَ قَوْلًا كَرِيْمًا: اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓٮِٕكَتَهٗ يُصَلُّوۡنَ عَلَى النَّبِىِّ ؕ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا صَلُّوۡا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْنَا وَأَصْلِحْ أَحْوَالَنَا، وَأَصْلِحْ مَنْ فِي صَلَاحِهِمْ صَلَاحُنَا وَصَلَاحُ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأْهْلِكْ مَنْ فِي هَلَاكِهِمْ صَلاحُنَا وَصَلَاحُ الْمُسْلِمِيْنَ، اللهُمَّ وَحِّدْ صُفُوْفَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَارْزُقْنَا وَإِيَّاهُمْ زِيَادَةَ التَّقْوَى وَالْإِيْمَانِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur.
Komentar
Posting Komentar