Khutbah Jumat: Kewajiban Mendidik Anak Tak Hanya di Sekolah - NU Online

 

Khutbah Jumat: Kewajiban Mendidik Anak Tak Hanya di Sekolah

Anak adalah anugerah dan rezeki dari Allah swt. Tidak semua orang tua dikaruniai dan diberikan kesempatan untuk memiliki anak. Karenanya, orang tua yang diberikan karunia itu harus memanfaatkan dengan baik kesempatan dengan merawat dengan kasih sayang dan mendidik anak sebaik-baiknya. 
 

Salah satu kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah memberikan pendidikan yang layak. Pendidikan yang tidak hanya sebatas memasukkannya ke sekolah, namun juga di luar lingkungan sekolah dengan memberikan teladan yang baik. Materi khutbah Jumat kali ini menjelaskan pentingnya peran orang tua dalam pendidikan anaknya. 
 


Khutbah I
 

الْحَمْدُ للهِ. الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ. اللَّهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ 
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt 
Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat. Nikmat yang harus digunakan dalam rangka memenuhi syariat yang telah ditetapkan-Nya. 
 

Shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Amin ya Rabbal ‘alamin
 

Di hari Jumat yang penuh berkah ini, marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt dengan selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, dengan selalu berpegang teguh serta mengikuti sunnah-sunnah nabi-Nya.
 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt
Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam tumbuh kembang seorang anak. Anak-anak yang diasuh dengan pola asuh yang baik seperti dididik dengan kasih sayang, makanan yang bergizi serta didukung dengan pendidikan yang layak akan memiliki kompetensi yang berbeda dengan anak yang diasuh dengan pola sebaliknya. 
 

Islam sebagai agama, mewanti-wanti agar setiap orang tua melaksanakan amanat yang telah dibebankan kepada mereka dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai para orang tua menelantarkan anaknya dan membiarkannya lemah baik dalam segi fisik maupun keilmuan.
 

Allah Ta’ala berfirman:
 

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا
 

Artinya: “Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya)”. (QS An-Nisa: 9).
 

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah
Pada ayat di atas, Allah swt memberi peringatan kepada setiap orang tua agar tidak meninggalkan keturunannya dalam keadaan lemah. 
 

Syekh Muhammad Ali As-Shabuni dalam tafsirnya Shafwatut Tafasir, juz I halaman 260, menjelaskan, ayat di atas turun untuk para orang tua yang hendak berwasiat sebelum kematiannya agar memperhatikan bagaimana kehidupan anak-anak keturunannya kelak. Ayat ini juga turun untuk orang yang akan diberi tanggung jawab untuk mengurus anak yatim pasca wafatnya orang tuanya agar memperlakukan anak yatim sebagaimana memperlakukan anaknya sendiri.
 

Meski ayat ini memiliki orientasi terhadap materi harta, agar orang tua yang berwasiat sebelum wafatnya tidak meninggalkan anak-anaknya dalam keadaan terlantar tanpa harta, namun jika dilihat dari lahiriah ayat, maka dapat diambil pelajaran, ayat ini memberikan peringatan kepada orang tua yang masih dalam keadaan sehat pun agar tidak menyia-nyiakan anaknya dengan memberikan kecukupan baik dalam segi materi maupun pendidikan.
 

Sebab selain memberikan kecukupan materi, para orang tua juga memiliki kewajiban dalam mendidik anak-anaknya. Pendidikan terhadap anak adalah bagian dari perintah agama.
 

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah
Allah Ta’ala berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6:
 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
 

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS At-Tahrim: 6).

Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam kitab Mafatihul Ghaib, juz 30 halaman 572, menjelaskan, ayat ini merupakan perintah dari Allah Ta’ala untuk menjaga diri serta keluarga dari api neraka. Api neraka yang dimaksud di sini ialah larangan-larangan dari Allah swt yang apabila dikerjakan akan menjerumuskan ke dalam neraka.
 

Imam Ar-Razi berkata:
 

قُوا أَنْفُسَكُمْ أَيْ بِالِانْتِهَاءِ عَمَّا نَهَاكُمُ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ، وَقَالَ مُقَاتِلٌ: أَنْ يُؤَدِّبَ الْمُسْلِمُ نَفْسَهُ وَأَهْلَهُ، فَيَأْمُرَهُمْ بِالْخَيْرِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الشَّرِّ
 

Artinya: “Jagalah diri kalian dengan berhenti melakukan semua yang dilarang oleh Allah untuk dilakukan. Muqatil berkata: caranya dengan seorang muslim mendidik dirinya beserta keluarganya dan memerintahkan mereka melakukan amal baik dan mencegah mereka melakukan amal buruk”. 
 

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah
Termasuk kewajiban orang tua ialah membentengi anak dengan pelajaran agama dan nilai-nilai serta norma Islam. Dengan melakukannya, maka orang tua telah melaksanakan kewajibannya sebagai orang tua kepada anak. Dan anak yang tumbuh dalam didikan agama yang baik serta religius akan menjadi bekal mempersiapkan generasi madani untuk bangsa.
 

Rasulullah saw bersabda:
 

عن أَيُّوبَ بْنِ مُوسَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدًا خَيْرًا لَهُ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ
 

Artinya, “Dari Ayyub bin Musa, dari bapaknya, dari kakeknya, Rasulullah saw bersabda, ‘Tiada pemberian orang tua terhadap anaknya yang lebih baik dari adab yang baik.’” (HR At-Tirmidzi).
 

Dari khutbah Jumat kali ini, dapat disimpulkan bahwa orang tua memiliki peran sentral dalam tumbuh kembang anak termasuk dalam pendidikannya. Tidak hanya di sekolah, orang tua juga berkewajiban memberikan pendidikan yang layak kepada anak-anaknya di lingkungan tempatnya tinggal dengan selalu menjadi suri teladan dan contoh yang baik.
 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
 

 

Khutbah II
 

الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ

أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

 اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰ لِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ 

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ 
 

 

Ustadz Alwi Jamalulel Ubab, Alumni Khas Kempek Cirebon dan Mahad Aly Jakarta

Baca Juga

Komentar

Baca Juga