KESEHATAN MENTAL
Kenali Metode Trauma Healing dan Pemulihan Mental untuk Korban Bencana Alam
Jakarta, NU Online
Musim penghujan rawan terjadi bencana, seperti halnya bencana banjir dan longsor yang terjadi di Sukabumi beberapa hari lalu. Terdapat korban meninggal, hilang, banyak korban yang sementara mengungsi dan membutuhkan trauma healing serta pemulihan pasca bencana yang penting untuk dilakukan.
Menyikapi hal ini, Bianglala Andriadewi yang bergerak di bidang psikolog klinis dewasa memberikan tips trauma dan pemulihan mental pasca bencana baik untuk anak maupun orang dewasa.
Trauma healing merupakan salah satu bentuk pengobatan yang dapat membantu seseorang dalam mengatasi masalah emosional akibat peristiwa traumatis. Tindakan yang umum dilakukan dalam mengatasi trauma adalah terapi.
"Trauma dan Pemulihan pasca bencana ada 3 hal yang harus dilakukan yakni Look, Listen, and Clean," kata Lala, sapaan akrabnya kepada NU Online, Kamis (19/12/2024).
Menurutnya, Look, Listen, and Clean merupakan bantuan pertama yang diberikan psikolog bagi korban bencana. Yang pertama Look, psikolog biasanya melihat pola ekspresi wajah korban, apakah ada perbedaan yang siginifikan dan juga lingkungan sekitarnya.
Kemudian Listen, psikolog mencoba untuk mendengarkan apa yang menjadi keluhan korban, keinginan, perasaan yang di sampaikan korban saat kejadian bencana.
"Harus mendengar apa yang korban rasakan dan psikolog harus menenangkan," jelasnya.
Lala menjelaskan psikolog perlu tau misalkan ia butuh penanganan medis harus menghubungi dokter, jika terjadi trauma yang berat ke psikolog dan sebagainya kita perlu tau betul.
Sementara itu menurut Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora berjudul "Trauma Healing pada Orang Dewasa: Optimalisasi dan Strategi" oleh Leni Mariana Siregar, Masyan Lelis Manao, Nona Merjuna Sianipar Mahasiswa, Damayanti Nababan menjelaskan Trauma Healing bertujuan agar korban mampu memikirkan hal yang positif saat mengingat kejadian traumatis tersebut.
Adapun lama prosesnya bisa memakan waktu hingga sekitar tiga bulan. Trauma healing yang satu ini akan mengajarkan korban beberapa cara untuk menghilangkan stres dan menjadi lebih rileks.
Jika melakukan trauma healing pada orang dewasa yang dimana anggapan wajar dalam masyarakat bahwa orang dewasa adalah orang yang mempunyai kematangan diri termasuk dalam pengelolaan pola pikir. Ditinjau dalam aspek mental/emosional seseorang, orang dewasa sekalipun akan tetap merasakan rasa takut dan cemas pada suatu kondisi yang mengancam keselamatan.
Menurut penelitian jurnalis tersebut ada beberapa cara trauma healing bisa dilakukan pada korban bencana agar cepat pulih
Pertama, Terapi Perilaku. Terapi perilaku adalah bentuk metode terapi yang paling generik, yakni terapi pemaparan (eksposur). Dalam terapi perilaku ini, seorang akan diarahkan dengan menghadapi ketakutannya secara bertahap.
Seringkali, terapi perilaku atau pemaparan ini membuat pembelajaran individu bahwa ketakutan atau emosi negatif tidaklah beralasan, yang dalam gilirannya memungkinkan rasa takut akan berkurang.
Kedua, Terapi Eksposur. Terapi ini dapat penyembuhan trauma yang sangat direkomendasikan untuk penderita PTSD. Proses trauma healing ini berfokus pada perubahan struktur ketakutan dalam pikiran. Ia melihat sesuatu yang mengingatkannya dan dalam situasi yang lebih mengakibatkan rasa takut secara berturut-turut. Eksposur ini dipasangkan menggunakan relaksasi.
Ketiga, Terapi Perilaku Kognitif (CBT). Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah metode pemulihan trauma yang didasarkan pada seorang individu harus memperbaiki dan mengubah pikiran yang salah. Metode ini memberi tanggapan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada mereka yang mengalami trauma.
Elemen umum dari terapi trauma ini adalah mengajarkan bagaimana bernapas dalam mengelola kecemasan dan stres, mengajarkan reaksi normal terhadap trauma, memberi terapi paparan, mengidentifikasi dan mengevaluasi bentuk pikiran negatif, salah, dan irasional.
Keempat, terapi trauma psikodinamik. Tujuannya untuk mengetahui tahapan mana yang mempengaruhi trauma yang terjadi pada seseorang. Mengetahui hal ini, terapis dapat mengelola aspek peristiwa traumatis yang menimpa pasien dengan elemen umum. Lihat bagaimana trauma mempengaruhi kesadaran diri dan hubungan seseorang.
Komentar
Posting Komentar