Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi: Antara Wisata Religi dan Berkah Ekonomi Warga Solo di Tengah Lautan Jemaah - Radar Solo

 

Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi: Antara Wisata Religi dan Berkah Ekonomi Warga Solo di Tengah Lautan Jemaah - Radar Solo

RADARSOLO.COM - Setiap tahun, Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi menjadi momen yang dinanti-nanti. Tidak hanya oleh para jemaah, tetapi juga bagi warga sekitar dan para pedagang yang datang dari berbagai daerah.

Jalanan di sekitar Masjid Riyadh, Pasar Kliwon, penuh dengan lautan manusia dan deretan lapak dagangan yang menawarkan segala macam kebutuhan mulai dari pakaian muslim, sandal, hingga makanan.

Baca Juga: Ratusan Personel Amankan Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi di Solo, Membaur dengan Jemaah

Pukul 12.00 WIB, Selasa (22/10), akses lalu lintas di sepanjang Jalan Kapten Mulyadi sudah dialihkan, menandai dimulainya rangkaian haul ke-113 Habib Ali.

Di tengah lautan manusia yang memenuhi area sekitar masjid, ada Gito, seorang pedagang lemek atau alas duduk plastik dari Kediri, Jawa Timur. Meski usianya sudah 62 tahun, semangatnya tak surut untuk berjualan di tengah kerumunan jamaah.

"Alhamdulillah ramai, saya bawa 400 lembar, hari ini yang dibawa keliling 150 lembar. Setiap lembar saya jual Rp 10 ribu," cerita Gito dengan senyum lebar, sembari menawarkan alas duduk pada rombongan jamaah yang tengah kebingungan mencari tempat beristirahat.

Baca Juga: Haul Solo: Jalan Kapten Mulyadi Ditutup 2 Hari, Ini Lokasi Kantong Parkir yang Disiapkan Dishub Surakarta

Berbekal hanya barang dagangan dan tanpa penginapan, Gito memilih tidur di mana saja selama di Solo, dengan harapan keuntungan yang didapat bisa dibawa pulang untuk keluarga di Kediri.

"Tidur di mana saja, yang penting bisa jualan dan pulang bawa uang untuk keluarga," tambahnya.

Haul ini juga menjadi momen bagi warga Kampung Gurawan, Pasar Kliwon, untuk meraih rezeki. Di sudut kampung, terdapat tempat istirahat gratis yang dikelola warga setempat untuk jemaah yang kesulitan mencari penginapan.

Abdul Basir, pengelola tempat istirahat gratis itu, mengatakan bahwa tempat tersebut dapat menampung hingga 700 orang, dengan fasilitas seadanya.

Baca Juga: Viral, Parkir Ngepruk Terjadi di Solo: Jamaah Haul Dipinta Rp 100 Ribu, Kalau Nginap Dua Kali Lipat

"Jamaah bebas istirahat di sini, fasilitasnya sederhana, tapi cukup. Kami sediakan tikar, dan kalau jemaah ingin makan atau minum, bisa beli di warung yang kami kelola dengan harga normal," ujar Abdul Basir sambil menunjukkan area istirahat yang dipenuhi oleh tikar dan warung sederhana.

Kegiatan haul ini bukan hanya soal ziarah dan doa, tetapi juga membawa dampak ekonomi bagi warga setempat. Nur Mardiana, ketua RT 02 RW 07 Kelurahan Pasar Kliwon, mengatakan bahwa warga sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari untuk menyambut acara ini. Dari usaha penginapan, warung makan, hingga penyewaan tenda dagangan, semua terlibat dalam kegiatan ini.

Rumah warga di sekitar lokasi haul Habib Ali di Solo digunakan untuk menginap jemaah. (M Ihsan/Radar Solo)

"Kalau warga asli Gurawan biasanya menyewakan tenda, warung, dan usaha penginapan. Pendapatan warga bisa mencapai Rp 10-15 juta selama haul berlangsung," ungkap Nur Mardiana. (ves/bun)

Editor: Kabun Triyatno

Tags

Artikel Terkait

Terpopuler

Terkini

Baca Juga

Komentar

 Pusatin9 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga