3 Ulama Indonesia Pernah Jadi Imam Besar Masjidil Haram - Langit7

 

3 Ulama Indonesia Pernah Jadi Imam Besar Masjidil Haram

Muhajirin Senin, 05 September 2022 - 09:37 WIB
3 Ulama Indonesia Pernah Jadi Imam Besar Masjidil Haram
3 Ulama Nusantara yang pernah jadi Imam Besar Masjidil Haram (foto: istimewa)
LANGIT7.ID - Ada tiga ulama Indonesia yang tercatat dalam sejarah pernah menjadi Imam Besar Masjidil haram. Mereka adalah para alim ulama dengan keluasan ilmu di bidang fikih, syariah, tasawuf, dan masyhur karena tawadhu.

Berkat hal tersebut, ketiga ulama tersebut dijadikan imam besar di Masjidil Haram. Itu merupakan pencapaian mulia, sebab Masjidil Haram merupakan tempat suci umat Islam seluruh dunia, dan tidak sembarang orang bisa menjadi imam masjid di sana.

Berikut tiga Indonesia yang pernah menjadi imam Masjidil Haram:

1. Syekh Junaid Al Batawi

3 Ulama Indonesia Pernah Jadi Imam Besar Masjidil Haram


Syekh Junaid Al-Batawi merupakan ulama Betawi yang namanya masyhur di Tanah Suci Makkah, Arab Saudi. Dia menjadi ulama pertama asal Indonesia yang menjadi guru dan imam Masjidil Haram. Ulama kelahiran Pekojan, Jakarta Barat itu bermukim di Mekkah sejak 1834 sejak berusia 25 tahun.

Baca Juga: Yasin Ibn Isa al-Fadani, Ulama Indonesia yang Mendunia

Alwi Shahab dalam Robinhood Betawi: Kisah Betawi Tempo Doeloe, mengatakan, nama Betawi baru populer pada abad ke-19 saat Syekh Junaid Al-Batawi mengajar di Masjidil Haram. Dia memiliki ilmu yang luas dan disebut-sebut sebagai syaikhul masyaikh para ulama mazhab Syafi’i.

Seperti dikutip dari Genealogi Intelektual Ulama Betawi, Jakarta Islamic Centre, disebutkan, satu-satunya ulama Betawi yang memiliki pengaruh di dunia Islam pada awal abad ke-19 serta menjadi poros atau ujung utama silsilah ulama Betawi masa kini adalah Syekh Junaid Al-Batawi.

Syekh Junaid memiliki banyak murid yang kemudian menjadi ulama terkemuka di Tanah Air bahkan dunia Islam. Di antaranya Syekh Nawawi Al-Bantani Al-Jawi pengarang Tafsir Al-Munir dan 37 kitab lainnya hingga syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi.

2. Syekh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani

3 Ulama Indonesia Pernah Jadi Imam Besar Masjidil Haram


Syekh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani merupakan murid dari Syekh Junaid Al Batawi di Masjidil Haram. Beliau dilahirkan di Kampung Tanara, Serang, Banten pada tahun 1815. Namanya masyhur hingga sekarang dengan karyanya yang banyak.

Di Mekah, beliau memperdalam ilmu agama kepada guru-gurunya selama kurang lebih 30 tahun. Semakin hari semakin masyurlah hasil pemikiran Syekh Muhammad Nawawi. Beliau juga menulis banyak kitab berbahasa Arab dan jadi rujukan khususnya dalam ilmu fiqih, di seluruh dunia.

Baca Juga: Alasan Ulama Nusantara Bisa Masyhur di Dunia Arab

Ketika menetap di Syi’ib ‘Ali, Mekah, Syeikh Muhammad Nawawi memiliki murid yang banyak dan berasal dari berbagai bangsa. Namanya kemudian tersohor sebagai Syaikh Nawawi al-Jawi al-Bantani. Puncaknya, ketika beliau ditunjuk sebagai pengganti imam Masjidil Haram.

Syekh Nawawi meninggal di Mekah pada 1897. Beliau adalah guru ulama-ulama pesantren di Indonesia. Salah satu keturunannya saat ini menjadi Wakil Presiden yakni KH Ma'ruf Amin yang juga pernah menjabat Rais Aam PBNU.

3. Syekh Ahmad Khatib bin Abdul Latif al-Minangkabawi

3 Ulama Indonesia Pernah Jadi Imam Besar Masjidil Haram


Ulama ini juga dikenal dengan nama Syeikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. Beliau lahir di Sumatera Barat, tepatnya di Koto Tuo, Agam pada 26 Juni 1860. Kecerdasan beliau sudah terlihat sejak kanak-kanak.

Ayahnya Syaikh Abdul Latif mengajaknya ke Mekah pada usia 11 tahun (1871) untuk menunaikan ibadah haji. Namun Ahmad tidak ikut pulang, ia tinggal di Mekah untuk menuntaskan hafalan Al-Qurannya.

Selain menghafal Alquran, Ahmad berguru dengan beberapa ulama di antaranya Sayyid Bakri Syatha, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, dan Syeikh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah al-Makkiy.

Kealiman Syekh Ahmad Khatib dibuktikan ketika dia diangkat menjadi imam dan khatib sekaligus staf pengajar di Masjidil Haram.

Syekh Ahmad Khatib mempunyai banyak murid yang kemudian menjadi ulama-ulama besar, di antaranya Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul) ayah dari Buya Hamka, ulama termasyhur Indonesia. Lalu ada K.H. Hasyim Asy’ari (pendiri NU), dan K.H. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), serta masih banyak lagi.

(jqf)
Bagikan Artikel Ini :
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
TOPIK TERKAIT

Baca Juga

Komentar

Baca Juga