Gus Ipul Kunjungi Warga Terdampak Bencana di Sukabumi, Serahkan Bantuan dan Santuni Ahli Waris Korban - NU Online

 

Gus Ipul Kunjungi Warga Terdampak Bencana di Sukabumi, Serahkan Bantuan dan Santuni Ahli Waris Korban

Sukabumi, NU Online

Menteri Sosial (Mensos) RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengunjungi warga terdampak bencana alam banjir dan tanah longsor di kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis (12/12/2024).


Dalam kunjungan itu, Gus Ipul juga menyalurkan bantuan kepada ratusan masyarakat sebanyak 10 paket, bantuan sembako sebanyak 250 paket, bantuan logistik tanggap darurat, bantuan snack dan susu UHT 200 paket, serta santunan dari Kemensos yang diberikan kepada 8 ahli waris untuk 10 korban bencana alam masing-masing Rp15 juta.


"Hari ini kita tahu bahwa banyak kejadian mungkin karena curah hujan, dan tentu kita minta semuanya bisa waspada saling mengingatkan," kata Gus Ipul, kepada awak media saat diwawancarai di sela-sela kunjungannya.


Kedatangannya, selain menyalurkan bantuan yang totalnya senilai Rp981.570.000 ini, Gus Ipul juga menyampaikan bela sungkawa kepada korban jiwa. Karena bencana alam ini sudah merenggut nyawa sebanyak 10 orang dan dua lainnya dinyatakan hilang.


Gus Ipul menyebut, pemerintah telah memiliki prosedur dalam menangani bencana, dengan berkolaborasi dengan BNPB, Kemensos, Pemda, TNI, Polri, Basarnas dan relawan yang siap untuk saling memberikan dukungan.


"Juga bantuan mulai dari evakuasi, kalau diperlukan shelter penanganan, dapur umum, logistik lain lain dipersiapkan, setelah itu tahap rehabilitasi. Karena belajar dari pengalaman pengalaman sebelumnya makin tahun penanganan bencana makin solid atas kerja sama dari semua pihak," jelas Gus Ipul, Sekretaris Jenderal PBNU ini.


Gus Ipul juga mengapresiasi penanganan kebencanaan di Kabupaten Sukabumi dengan mengedepankan guyub rukun. Ia mengapresiasi sejumlah pihak yang bahu-membahu membantu warga terdampak.


"Yang penting saat ini bagi masyarakat luas, mari kita waspada. Pemerintah bekerja, tapi kita minta masyarakat juga waspada, mengerti apa yang harus dilakukan ketika ada bencana, pada dasarnya gempa yang belum pernah kita ketahui kapan terjadinya," terangnya.


 "Tapi dengan teknologi, misalnya dengan yang lain bisa diketahui sekalipun bisa kita ketahui kalau kita peduli, dan mengenali lingkungan kita, karena umumnya longsor itu dimulai dari longsor sedikit-sedikit, kemudian binatang atau hewan-hewan yang ada di daerah itu juga keluar secara bertahap, itu juga ada tanda-tandanya," imbuh Gus Ipul.


Karena itu, ia meminta masyarakat untuk selalu waspada, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan, harus mengenali daerahnya dengan baik. Jika sudah ada tanda tanda, masyarakat harus segera mengungsi ke tempat lain yang lebih aman.


"Kalau memang memungkinkan minta bantuan sama pemerintah desa itu juga sangat baik. Kemudian bagi mereka yang lagi dalam perjalanan, sekarang ada hujan angin dengan curah yang sangat tinggi sebaiknya istirahat di tempat yang aman. Jangan meneruskan perjalanan sampai hujannya itu benar-benar reda," sambungnya.


Kendati demikian, Gus Ipul menegaskan pemerintah sudah menyiapkan lumbung sosial di 700 titik di seluruh Indonesia yang ditempatkan di daerah rawan bencana.


Lumbung sosial itu di dalamnya ada family gate, tenda pengungsian, tenda keluarga, kasur, pakaian untuk wanita, makanan cepat saji, serta fasilitas lainnya.


"Kalau itu belum cukup, biasanya nanti akan kordinasi dan bekerja sama dengan Pemda Kabupaten, atau Pemkot. Prinsipnya shelter dan logistik itu meluncur setelah ada penetapan kedaruratan dari Pemda Kabupaten maupun Pemkot, prosedurnya seperti itu," pungkasnya.


Dalam kunjungan itu, Gus Ipul didampingi Deputi Bidang Penanganan Kebencanaan BNPB Mayjen TNI Lukmansyah, Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, Dandim 0622 Andhi Ardana Valeriandra, Wakapolres Sukabumi Rizka Fadhila serta jajaran Forkompimcam Simpenan.

Baca Juga

Komentar

Baca Juga